Pesantren Punya Potensi Besar Lahirkan Bibit Pesepakbola

Jum'at, 28/07/2017 00:12 WIB

Jakarta – Gagasan untuk menggelar Liga Santri Nusantara (LSN) muncul di saat persepakbolaan nasional terpuruk. Dalam kondisi itu, pesantren yang memiliki sumber daya manusia yang besar dan sebelumnya terabaikan, tentu memiliki potensi  untuk melahirkan bibit-bibit pesepakbola handal yang dapat berkontribusi bagi persepakbolaan nasional. 

“Jadi Liga Santri ini digelar bukan karena Menterinya dari kalangan santri dan seorang kori, namun ini adalah bagian dari upaya untuk mengoptimalkan potensi atlet dari kalangan santri. Jika negara dan pemerintah hadir mengoptimalkan bibit pesepakbola dari kalangan pesantren, suatu saat pemerintah akan memetik hasilnya,”kata Ketua Umum PKB yang juga inisiator Liga Santri, Muhaimin Iskandar saat meluncurkan Liga Santri Nusantara 2017 di Gedung PBNU Jakarta, Kamis (27/7).

Dunia pesantren, lanjut Cak Imin, meemiliki spirit sportivitas, kebersamaan dan keberanian. Jadi kalo di masa lalu dalam persepakbolaan nasional ada perjudian atau suap, maka di Liga Santri hal itu sepertinya tidak akan terjadi.

LSN 2017 buah kerjasama Kemenpora dengan Rabithah Maahid Islamiyah (RMI) Nahdhatul Ulama (NU), merupakan edisi ketiga setelah bergulir kali pertama  pada 2015. LSN tahun ini direncanakan akan dimulai 9 Agustus 2017 di Pinrang, Sulawesi Selatan.

“Sebanyak 1024 klub pesantren dari 32 region mencakup 34 provinsi seluruh Indonesia ditargetkan ikut LSN 2017, saya optimistis bisa terpenuhi, kata Ketua RMI NU sekaligus Ketua Panitia Pelaksana LSN 2016, KH Adul Ghofarrozin.

TERKINI
Staf PBB Meninggal, Israel Sebut Kendaraannya Diserang di Zona Pertempuran Aktif di Gaza Mahasiswa Harvard yang pro-Palestina Akhiri Perkemahan, Berjanji akan Lanjutkan Protes Terkait Perang Gaza, Yordania Gagalkan Rencana Pengiriman Senjata untuk Penentang Monarki Hadapi Kerusuhan di Kaledonia Baru, Prancis Upayakan Pembicaraan dan Kirim Polisi