Selasa, 25/07/2017 17:01 WIB
Washington – Melalui media sosial Twitter, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengakui bahwa negaranya adalah donatur di balik pemberontak Suriah. Namun, program itu baru saja berakhir dengan alasan adanya pendekatan baru terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin.
“Amazon Washington Post menulis fakta-fakta atas berakhirnya pembiayaan yang masif, berbahaya, dan boros kepada para pemberontak Suriah untuk melawan Assad,” tulis Trump lewat akun @realDonaldTrump, Selasa (25/7) pagi.
Dikutip dari Independent, cuitan tersebut mengacu pada laporan sebelumnya yang menyebutkan bahwa Presiden AS sudah menghapus misi rahasia di Timur Tengah, yakni mempersenjatai dan melatih pemberontak Suriah untuk memerangi Presiden Suriah Bashar al-Assad. Kebijakan itu diketahui dimulai sejak pemerintahan Obama pada 2013 silam.
“Jika laporan ini benar, maka Presiden AS baru saja mengonfirmasi program misi rahasia CIA di Twitter,” balas mantan pegawai CIA Ned Price.
Pentagon Sebut AS Keliru Membunuh Warga Sipil dalam Serangan Suriah Tahun 2023
Kasus Subversi Pemilu Trump Terhenti, Permasalahan Hukum Sekutunya Meningkat
Pengadilan Turki Menghukum Warga Suriah atas Pemboman Istanbul
Keyword : Amerika Serikat Donald Trump Suriah