Staf Kedutaan Israel di Yordania Dipulangkan

Selasa, 25/07/2017 05:57 WIB

Jakarta - Staf kedutaan Israel di Yordania, termasuk seorang petugas keamanan terlibat dalam insiden penembakan yang menewaskan dua orang Yordania, dipulangkan ke Israel dari Amman pada Senin, seorang pejabat dari kantor perdana menteri Israel mengatakan.

Insiden penembakan fatal pada Minggu (23/7) kembali menguji hubungan yang sudah tegang antara Israel dan Yordania, satu dari dua negara Arab yang memiliki perjanjian damai. Jordan mempertanyakan penjaga tersebut, yang sedikit terluka, namun Israel mengatakan, ia memiliki kekebalan diplomatik dan harus dipulangkan.

"Petugas keamanan menembak mati seorang warga Yordania yang menusuknya dengan obeng di kompleks misi Amman dalam insiden pada Minggu malam (23/7) di mana seorang pemburu Yordania tewas juga, kata Israel.

Kementerian luar negeri Israel mengatakan, petugas keamanan bertindak untuk membela diri saat menembak penyerangnya, seorang pekerja di kompleks kedutaan diperkirakan berusia 16 tahun tidak memiliki hubungan dengan militan.

Media Israel mengatakan, penjaga tersebut bersembunyi di kedutaan besar seperti duta besar dan staf lainnya, sementara Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengirim seorang utusan untuk mencoba meredakan kebuntuan dengan orang-orang Yordania.

"Kembalinya utusan tersebut dimungkinkan berkat kerja sama yang dilakukan antara Israel dan Yordania," kata Kantor Perdana Menteri Israel.

Presiden AS Donald Trump dari Timur Tengah, Jason Greenblatt, yang tiba di Israel pada Senin untuk pertemuan terus ke Yordania membahas proses perdamaian Timur Tengah, kata seorang pejabat senior pemerintah di Washington.

TERKINI
Staf PBB Meninggal, Israel Sebut Kendaraannya Diserang di Zona Pertempuran Aktif di Gaza Mahasiswa Harvard yang pro-Palestina Akhiri Perkemahan, Berjanji akan Lanjutkan Protes Terkait Perang Gaza, Yordania Gagalkan Rencana Pengiriman Senjata untuk Penentang Monarki Hadapi Kerusuhan di Kaledonia Baru, Prancis Upayakan Pembicaraan dan Kirim Polisi