Sabtu, 17/06/2017 03:28 WIB
Jakarta -Wakil Presiden Irak Iyad Allawi mengatakan, dukungan Iran terhadap kelompok-kelompok Syi`ah di Irak menghalangi upaya menjembatani perpecahan sektarian menjelang pemilihan parlemen tahun depan
Para pemimpin Irak berharap dapat segera mengembalikan kontrol atas seluruh wilayah Irak untuk mengalahkan ISIS, sebelum pemilihan dimulai pertengahan tahun depan.
"Iran mencampuri bahkan dalam keputusan rakyat Irak. Kami tidak menginginkan pemilihan yang didasarkan pada sektarianisme, kami menginginkan proses politik yang inklusif dan rakyat Irak akan memilih sendiri tanpa keterlibatan oleh kekuatan asing," katanya
Allawi, politisi sekuler Syiah yang memiliki pendukung di antara beberapa Sunni, berada di Kairo untuk bertemu dengan pemimpin Mesir termasuk Presiden Abdel Fattah El-Sisi untuk diskusi tentang minyak dan konflik di Suriah, Yaman dan Libya.
Terkait Perang Gaza, Yordania Gagalkan Rencana Pengiriman Senjata untuk Penentang Monarki
Hingga 7 Mei, Rp4,04 Triliun Modal Asing Masuk ke Pasar Keuangan Indonesia
Tampil Glamor dengan Rambut Pirang, Billie Eilish Merasa Bukan Jati Dirinya
Irak berada di antara Iran Syi`ah dan sebagian besar Arab Sunni. Rasa permusuhan dan ketidakpercayaan yang mendalam antara kedua belah pihak adalah bahan bakar yang dipimpin oleh perpecahan sektarian.
Ketegangan meningkat lebih jauh setelah Iran memanfaatkan hubungannya dengan mayoritas Syiah di Irak sebagai pialang kekuatan utama di Irak setelah Amerika Serikat menarik tentaranya pada tahun 2011, delapan tahun setelah menggulingkan Sad dam Hussies, seorang Sunni.
Teheran membantah mengganggu politik Irak, dengan mengatakan, bantuan militer yang diberikannya kepada kelompok paramiliter Syi`ah untuk membantu mengalahkan ISIS, gerilyawan Sunni yang mendeklarasikan "kekhalifahan" atas bagian-bagian Irak dan Suriah pada tahun 2014.