Selasa, 30/05/2017 17:42 WIB
Jakarta - Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in memerintahkan penyelidikan setelah Kementerian Pertahanan gagal menginformasikan empat peluncur sistem anti rudal Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) Amerika Serikat masuk ke Semenanjung Korea
Sistem pertahanan THAAD pertama kali disebarkan pada Maret di wilayah Tenggara Seongju dengan dua muatan maksimum dari enam peluncur untuk melawan ancaman rudal Korea Utara yang terus meningkat.
Presiden terpilih Moon, meminta tinjauan parlemen atas sistem yang juga membuat China, sekutu utama Korut geram
"Presiden Moon mengatakan, sangat mengejutkan mendengar empat peluncur tambahan dipasang tanpa dilaporkan ke pemerintah baru atau ke publik," kata juru bicara kepresidenan Yoon Young-chan kepada media, dilansir Reuters pada Selasa (29/5)
Khawatirkan Poros Moskow-Pyongyang, Kyiv Selidiki Puing-puing Rudal Korea Utara di Ukraina
Rusia Kirimkan Minyak ke Korea Utara Lebihi Jumlah yang Diamanatkan PBB
Tingkatkan Produksi Artileri, Kim Jong Un Periksa Uji Coba Peluncuran Roket Korea Utara
Moon selam berkampanye lebih milih pendekatan moderat terhadap Pyongyang. Ia menyerukan pertunangan bahkan saat negara tertutup tersebut menjalankan senjata nuklir dan program rudal balistik yang menentang resolusi UN Dewan Keamanan dan ancaman sanksi lebih banyak.
Militer AS di Korsel tidak segera berkomentar mengenai komentar Moon, begitu pun Militer Korsel.
Keyword : Rudal Semenanjung Korea Korea Utara