Korsel Ingin Buka Komunikasi dengan Korut

Kamis, 18/05/2017 21:14 WIB

Jakarta - Presiden terpilih Korea Selatan (Korsel) mengatakan ingin membuka jalur komunikasi dengan Korea Utara (Korut).

Financial Tribune melansir, Presiden baru Moon Jae-in dikabarkan akan menempuh dua jalur hukum, yaitu melalui sanksi dan dialog. Salah satu jalur tersebut diharapkan mampu membujuk Korut menghentikan program nuklir dan rudalnya.

Kedua negara secara teknis masih berperang. Pada 1950-1953 konflik kedua negara tersebut berakhir dalam gencatan senjata, namun bukan perjanjian damai.

Korut beberapa kali mengabaikan seruan untuk mengekang program senjatanya dengan alasan untuk melawan permusuhan Amerika Serikat, menurut laporan Aljazeera dilansir Finacial Tribune pada Kamis (18/5)

Terakhir peluncuran rudal balistik pada Minggu melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB. "Sikap yang paling mendasar adalah jalur komunikasi antara Korsel dan Korut harus kembali membuka," kata Lee Duk-Haeng, Jubir kementerian unifikasi Korsel, Kepada wartawan, Rabu (17/5)

"Kementerian unifikasi telah mempertimbangkan pilihan ini secara internal, namun belum ada keputusan," tambahnya.

TERKINI
AS Sebut Tidak Bisa Berikan Bantuan kepada Iran Usai Kecelakaan Helikopter Presiden Lulusan Yale pro-Palestina Gelar Aksi Mogok saat Wisuda Ketua DPR Pastikan Isu Air Agenda Prioritas Forum Parlemen WWF Home Industry Narkoba, Obat Keras dan Jutaan Pil Dibongkar Polda Metro Jaya