Selasa, 16/05/2017 09:52 WIB
Jakarta - Amerika Serikat (AS) pada Senin (15/5) menuding Suriah membangun penjara krematorium untuk menghancurkan sisa-sisa ribuan tahanan yang terbunuh, menekan Rusia untuk mengendalikan sekutunya.
Peringatan Moskow seharusnya tidak menutup mata terhadap kejahatan Bashar al-Assad, Departemen Luar Negeri merilis gambar satelit yang menurutnya mendukung laporan pembunuhan massal di sebuah penjara di Suriah.
"Amerika Serikat mencatat dan telah berkali-kali menyatakan terkejut dengan kekejaman yang telah dilakukan oleh rezim Suriah. Dan kekejaman ini telah dilakukan dengan dukungan tanpa syarat dari Rusia dan Iran," kata Stuart Jones, diplomat utama AS untuk Timur Tengah dilansir AFP pada Selasa (16/5)
Ia juga memberikan pesan kepada pemerintah Presiden Vladimir Putin, "Rusia sekarang harus, dengan sangat mendesak, menjalankan pengaruhnya terhadap rezim Suriah untuk menjamin bahwa pelanggaran mengerikan sekarang terhenti," tambahnya
Pengadilan Turki Menghukum Warga Suriah atas Pemboman Istanbul
AS Sebut Tidak akan Terlibat Perang dalam Konflik Bersenjata Iran-Israel
Dwayne Johnson Rahasiakan Pilihannya untuk Pilpres 2024 AS Mendatang
Peringatan Jones muncul saat perundingan perdamaian yang disahkan PBB antara Damaskus dan oposisi Suriah yang akan segera dilanjutkan di Jenewa, dan tampaknya bertujuan untuk mempertahankan tekanan pada pendukung Assad.
Kepala delegasi oposisi untuk perundingan menyambut pernyataan AS tersebut, namun mengeluhkan hal tersebut sudah terlambat. "Ini hanyalah setetes di lautan. Apa yang terjadi di penjara rezim jauh lebih buruk dari ini," kata Nasr al-Hariri.
Keyword : Amerika Serikat Suriah Pembunuhan massal