Rabu, 24/04/2024 13:56 WIB
Jakarta, Jurnas.com - Permasalahan yang muncul dalam produksi pupuk dikarenakan adanya kendala terkait sulitnya mendapatkan bahan bakunya, yakni gas alam.
Hal itu sebagaimana diutarakan Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Bambang Haryadi dalam keterangan resminya dikutip Rabu (24/4).
"Kami tengah menggali kendala-kendala dari (Kementerian) ESDM soal gas. Ini harus sinergi satu sama lain. Bukan hanya antar BUMN tapi juga antar kementerian," kata dia.
DPR Layangkan Teguran Keras ke Garuda Indonesia
Panja Pastikan Revisi UU Penyiaran Tak Bungkam Kebebasan Pers
Perekonomian Indonesia Mampu Tumbuh Posiitif Imbas Ekonomi Domestik Meningkat
Bambang menjelaskan, terhambatnya produksi pupuk dikarenakan pabrik pupuk masih kesulitan mendapatkan pasokan bahan baku gas. Pasalnya di area sumatera, pasokan gas memang menjadi persoalan, padahal di area Jawa Timur produksi gas surplus.
Pemerintah sendiri sebelumnya sudah merencanakan proyek pipa jaringan gas nasional yang terhubung antara sisi Timur dan Barat Indonesia. Namun Proyek Strategis Nasional (PSN) tersebut diketahui belum 100 persen rampung.
"Ini kan salah satu program Kementerian ESDM menyalurkan gas dari Timur ke Barat. Diharapkan saling bisa mengisi kebutuhan area masing-masing," tandasnya.
Keyword : Warta DPR Komisi VII Bambang Haryadi pupuk gas alam ESDM