Selasa, 16/04/2024 19:18 WIB
Jakarta, Jurnas.com - Komisi I DPR RI tengah mendalami penyebab bentrok anggota TNI AL dan oknum Brimob Polda Papua Barat di pelabuhan Sorong, Papua Barat Daya, Minggu (14/4).
“Kami pelajari dan dalami lebih dahulu sebab dan penyebabnya, apa yang memicu kericuhan tersebut,” kata Anggota Komisi I DPR Dave Laksono dalam keterangannya, Selasa (16/4).
Kericuhan antaraparat di wilayah rawan konflik, seperti Papua Barat Daya, semestinya dihindari sebab tengah menghadapi musuh bersama.
“Konflik antara aparat itu tidak boleh terjadi, apalagi di wilayah yang semestinya ada musuh bersama,” kata dia.
Kemkominfo Gandeng KPK Sosialisasi Survei Penilaian Integritas
Eras Tour Taylor Swift di Kota Cinta, Gigi Hadid dan Bradley Cooper Semakin Mesra
Gaungkan WWF 2024, Kemkominfo Gelar Bimtek Humas Kementerian dan Lembaga
Polda Papua Barat dan TNI AL sejumlah anggota Polisi Militer TNI AL (Pomal) Lantamal XIV/Sorong melakukan penyelidikan kasus bentrok antara personel Brimob dengan guna mendapatkan titik terang dari kejadian di Kota Sorong, Papua Barat Daya pada Minggu 14 April 2024.
Kapolda Papua Barat Inspektur Jenderal Polisi Johnny Eddizon Isir menyebutkan bahwa Komandan Satuan Brimob Polda Papua Barat Kanit Propam akan turun untuk melakukan penyelidikan.
“Jadi pak Dansat Brimob dan Kanit Propam Polda Papua Barat akan turun, kita akan kerja sama dengan kawan-kawan dari Pomal, Intel Armada dan Intel Lantamal untuk mendapatkan gambaran secara utuh dari kejadian itu,” jelasnya.
Pasca-bentrok itu langsung diikuti dengan penyelidikan secara utuh dari fungsi-fungsi yang ada. Tujuannya supaya bisa mendapatkan titik terang dari asal mula kejadian itu kemudian akan diikuti dengan sebuah sanksi keras terhadap anggota jika terbukti terlibat aktif.
Diduga kuat terjadi salah paham antara oknum anggota Brimob dan Pomal TNI AL di Pelabuhan laut Sorong, Minggu (14/4), yang kemudian berdampak pada perkelahian antara sesama aparat. Akibatnya sejumlah personel Kepolisian dan TNI AL mengalami luka-luka.