Menaker: Indonesia Masih Kekurangan Tenaga Kerja Berpendidikan

Senin, 24/04/2017 13:03 WIB

Jakarta - Menteri Ketenagakerjaan, Muhammad Hanif Dhakiri menyatakan Indonesia masih sangat kekurangan tenaga kerja yang berpendidikan tinggi minimal sarjana. Kebanyakan mereka hanya lulusan sekolah dasar dan sekolah menengah pertama serta sangat sedikit yang lulus SMA.

"Negeri ini masih kekurangan angkatan kerja berpendidikan sarjana. Hal itulah yang menjadi persoalan serius dalam dunia ketenagakerjaan yang kita hadapi saat ini," ujar Menteri Hanif.

Hanif menilai kondisi tersebut disebabkan karena kualitas lulusan perguruan tinggi yang masih belum sesuai dengan kebutuhan pasar kerja. Sedang persoalan lainnya juga disebabkan adanya ketidaksesuaian antara pekerjaan dengan latar belakang pendidikan.

"Hal itulah yang merupakan persoalan terbesar yang harus dipecahkan karena pada dasarnya Indonesia bisa memiliki tenaga kerja yang terampil di setiap bidang andai bisa menyelesaikan persoalan tersebut, tambah Politisi PKB.

Data angkatan kerja Indonesia periode Agustus 2016 lalu mencapai 125,44 juta orang. Namun sekitar 60,24 persen diantaranya hanya memiliki pendidikan SMP ke bawah. Sedangkan lulusan sarjana hanya mencapai 9,29 persen dari 125,44 juta pekerja.

Sedangkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) 2016 memprediksi bahwa Indonesia paling tidak membutuhkan 113 juta tenaga kerja terampil pada 2030 karena RI memiliki potensi masuk sepuluh besar negara dengan ekonomi tertinggi pada 2030 mendatang.

TERKINI
`Sleeping Beauties: Reawakening Fashion` Jadi Tema Met Gala 2024, Apa Maknanya? Madonna Pecahkan Rekor Gelar Pesta Dansa yang Dihadiri 1,6 Juta Penggemar Sederet Selebriti Gelar Afterparty Met Gala 2024, Usher hingga Beyonce! Kini Bertubuh Langsing, Kelly Osbourne Bantah Pakai Ozempic