Teknik Gerilya Irak Usir ISIS dari Mosul

Selasa, 25/04/2017 15:01 WIB

Mosul – Pasukan militer Irak memilih tidak menggunakan konfrontasi langsung melawan kelompok pemberontak Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) di Kota Tua, Mosul. Apalagi, di benteng pertahanan ISIS tersebut ratusan ribu orang terjebak, serta medan yang sangat sempit untuk melakukan perang terbuka.

Letnan Jenderal Abdul Ghani mengatakan metode gerilya menjadi andalan pasukannya saat ini, demi menghindari jatuhnya korban dari warga sipil. Apalagi, ISIS tidak segan-segan melukai warga jika merasa terdesak.

“Sebagian besar rumah di Kota Tua sangat tua. Jalanan dan gang juga sangat sempit. Jadi, untuk menghindari korban dari pihak sipil, kami melakukan perang gerilya untuk mengepung mereka,” kata Abdul Ghani dikutip Reuters, Selasa (25/4).

Setelah membebaskan Mosul Timur dari cengkraman ISIS, pasukan Irak masih berupaya membersihkan sisa-sisa daerah pertahanan kelompok radikal tersebut di bagian barat. Masjid al-Nuri yang notabene sebagai tempat deklarasi Abu Bakar al-Baghdadi menjadi target pengepungan tentara pemerintah.

Namun, upaya tersebut tidak berjalan mudah. Militer diserang menggunakan ranjau, bom bunuh diri, mortir, hingga gas beracun. Sementara itu, 400.00 warga sipil mengalami kelangkaan pasokan makanan akibat penyanderaan oleh pihak ISIS.

Sebagai informasi, Mosul merupakan kota terbesar di utara Irak. Sejak 2014, pasukan radikal mengambil alih kawasan ini untuk melakukan pemberontakan terhadap pemerintah.

TERKINI
Sweater `Buluk`Kim Kardashian Dianggap tak Matching dengan Gaun Glamor Met Gala 2024 Protes Perang Israel di Gaza, Bendera Palestina Berkibar di Kampus-kampus Spanyol Sibuk Bantu Banjir di Brasil, Gisele Bundchen Absen di Met Gala 2024 Victoria Beckham Rancang Gaun Renda Phoebe Dynevor di Met Gala 2024