Jum'at, 02/02/2024 12:49 WIB
Jakarta, Jurnas.com - Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto mempertanyakan alasan Menteri BUMN, Eric Thohir membentuk jabatan Wakil Direktur Utama di Pertamina.
Dia menilai jabatan baru tersebut terkesan dipaksakan dan sekedar mengakomodasi kepentingan pihak tertentu, mengingat sebentar lagi masa kerja Pemerintahan Joko Widodo akan berakhir.
Bahkan hal tersebut belum pernah dibicarakan dan didiskusikan dengan Komisi VII DPR RI. Sehingga ia tidak tahu pembagian tugas antara Direktur Utama dan Wakil Direktur Utama Pertamina nanti.
"Saya tidak tahu apa maksud dan urgensi adanya posisi Wakil Direktur Utama Pertamina di tahun politik seperti sekarang ini. Saya melihat tidak ada urgensinya. Bagaimana pembagian tugas pokok dan fungsi antara Wakil Dirut dengan Dirut. Ini juga tidak dijabarkan Menteri BUMN. Bisa jadi nantinya Wakil Dirut ini hanya menjadi pajangan. Atau malah jadi kisruh,” ujar Mulyanto dalam pesan singkatnya, Kamis (1/2/2024).
Ketua Banggar DPR Harap Prabowo Jaga Stabilitas Ekonomi Nasional
Anggota DPR: Peruntukan Anggaran Pendidikan di APBN Perlu Direkonstruksi Ulang
BKSAP DPR: Eksplorasi Model Inovasi Tata Kelola Air dan Sanitasi Penting Cegah Bencana
Politisi Fraksi PKS ini memandang bahwa saat ini saja antara Dirut dengan Komut terkesan tidak kompak. Apalagi kalau nanti Wakil Dirut juga bersimpang jalan dengan Dirut, hal ini bisa semakin runyam dan melemahkan Pertamina.
Hal itu tentu akan semakin sulit bagi publik menghapus kesan BUMN sebagai sapi perahan. Oleh karenanya, Ia minta Menteri BUMN harus bisa menjelaskan terkait jabatan baru tersebut ke publik. Sehingga tidak muncul kecurigaan publik pada BUMN ini.