Protes Bergerak ke Ibukota Regional, Polisi Rusia Mulai Melakukan Penangkapan

Sabtu, 20/01/2024 05:05 WIB

MOSKOW - Ratusan pendukung seorang aktivis hak asasi manusia yang dipenjara melakukan protes pada hari Jumat di ibu kota republik Bashkortostan Rusia. Polisi menahan sedikitnya tujuh orang, sebuah outlet berita Rusia melaporkan dari tempat kejadian.

Pertemuan di kota Ufa tersebut terjadi bertentangan dengan pemimpin wilayah tersebut, Radiy Khabirov, yang telah memperingatkan tindakan keras terhadap apa yang disebutnya ekstremis dan pengkhianat.

Outlet berbahasa Rusia SOTA Vision menerbitkan video yang menunjukkan polisi memperingatkan orang-orang melalui pengeras suara bahwa mereka akan ditangkap jika mereka mengambil bagian dalam pertemuan yang tidak sah.

Video tersebut menunjukkan seorang wanita dibawa pergi oleh polisi meskipun ada protes dari orang-orang terdekat. Polisi mengaitkan senjata dalam rantai manusia untuk membuka jalan bagi bus yang membawa orang-orang yang ditahan, sementara para penonton meneriakkan “Memalukan!”

Bashkortostan, di pegunungan Ural selatan dekat perbatasan antara Eropa dan Asia, adalah salah satu dari lebih dari 80 republik dan wilayah yang membentuk Federasi Rusia.

Ini adalah protes ketiga minggu ini, namun yang pertama di ibu kota wilayah tersebut, untuk mendukung aktivis hak-hak minoritas Fail Alsynov, yang pada hari Rabu dijatuhi hukuman empat tahun penjara atas tuduhan mengobarkan kebencian etnis, namun ia membantahnya.

Alsynov, 37, dianggap sebagai pahlawan oleh banyak warga etnis Bashkir di wilayah tersebut karena berkampanye atas nama bahasa, budaya, dan hak-hak mereka. Dia memimpin protes yang berhasil pada tahun 2020 untuk mencegah dimulainya operasi penambangan di sebuah bukit yang dianggap suci oleh orang Bashkir.

Tahun lalu ia berbicara menentang perekrutan etnis Bashkir untuk berperang demi Rusia di Ukraina, dengan mengatakan “ini bukan perang kami”.

Protes publik di Rusia sangat jarang terjadi mengingat adanya risiko penangkapan, terutama sejak dimulainya perang. Waktunya menjadi lebih sensitif mengingat Presiden Vladimir Putin akan mencalonkan diri untuk masa jabatan enam tahun pada bulan Maret.

Meskipun kemenangannya tidak diragukan lagi, para analis mengatakan ada tekanan pada pemimpin regional Khabirov untuk menjaga situasi tetap terkendali guna mencegah rasa malu bagi Kremlin selama kampanye pemilu.

TERKINI
Sindir JD Vance soal Kewarasan, Jennifer Aniston Bangga Pilih Kamala Harris untuk Pilpres AS Batal Menikah, Hubungan Channing Tatum dan Zoe Kravitz Semakin Jauh dan Renggang Tak Jadi Menikah, Channing Tatum dan Zoe Kravitz Batalkan Pertunangan setelah 3 Tahun Bersama Heidi Klum Takut Membayangkan Kostum Halloween Epiknya tak Sempurna