Terbongkar, Omong Kosong Trump Soal Kapal Perang ke Semenanjung Korea

Rabu, 19/04/2017 20:31 WIB

Washington - Ketika Presiden Amerika Serikat Donald Trump pekan lalu mengatakan dengan nada ancaman bahwa kapal perang AS sedang menuju semenanjung Korea.

Namun kenyataannya, kapal yang membawa jet tempur AS itu posisinya masih jauh dari semenanjung Korea, bahkan menuju arah yang berlawanan dari semenanjung Korea.

Pada akhir minggu lalu, Reuters melansir bahwa kapal tersebut semakin menjauhi semenanjung Korea, menuju Selat Sunda dan mengarah ke Samudra Hindia.

Menurut Komandan Militer Pasifik, kapal itu menuju ke arah itu untuk menyelesaikan latihan dengan Australia, namun mereka telah menuju rute baru yang telah diperintahkan.

Seorang ahli Korea Utara, yakni Joel Wit, menyebut ancaman palsu hanya akan membuat AS semakin diremehkan oleh Korut. "Jika AS mengancam Korut dan ancaman itu tidak kredibel, hal itu hanya akan merusak kebijakan yang ditujukan sebelumnya."

Militer AS awalnya merilis pernyataan pada 10 April lalu bahwa Laksamana Harry Harris, komandan Komando Pasifik kapal Carl Vinson telah diperintahkan untuk berlayar ke utara dan melaporkan statusnya di stasiun pasifik barat. Sebelumnya mereka menyatakan membutuhkan waktu sekitar satu minggu untuk sampai ke tujuan.

Menteri Pertahanan Jim Mattis sempat salah dalam menyatakan jadwal kapal perang tersebut dan mengatakan pada konferensi pers yang dihelat 11 April lalu bahwa kapal perang Vinson itu telah membatalkan latihan dengan Asutralia.

Namun nyatanya pada tanggal 15 April, angkatan laut AS bahkan menerbitkan foto yang menunjukkan kapat tersebut masih berada di selat sunda, dan pada 16-18 April website www.gonavy.jp/CVLocation.html melaporkan bahwa Vinson sedang berada di Samudera Hindia, tentunya masih jauh dari semenanjung Korea.

TERKINI
Aksi Demo Mahasiswa di AS Tanda Kesadaran Global Israel Negara Penjajah Nurul Ghufron Tak Hadir, Dewas KPK Terpaksa Tunda Sidang Etik Komisi IV Dorong Pariwisata di NTT Harus Didukung Sektor Pertanian, Perikanan, dan Peternakan Komisi IV: Taman Nasional Komodo Harus Dijaga Kelestariannya