Fahri Hamzah Bahas Sistem Treshold: Penyebab Kesulitan Berargumen dan Koalisi Parpol

Kamis, 28/12/2023 21:51 WIB

Depok, Jurnas.com - Wakil Ketua Umum DPN Partai Gombang Rakyat (Gelora) Indonesia Fahri Hamzah membongkar kelemahan yang ada di kubu pasangan calon 01 Anies-Muhaimin dan kubu 03 Ganjar-Mahfud.

Menurut dia, baik kubu Anies juga Ganjar sama-sama dalam kondisi terjebak dalam satu sistem yang tidak mungkin membuat mereka merubah keadaan.

"Mereka tidak sadar kalau sekarang dijebak, karena sejak awal mereka sendiri terlibat menciptakan sistem treshold yang menyebabkan kita kesulitan mencari argumen dari koalisi antara parpol-parpol yang ada," sebut Fahri kepada wartawan, Kamis malam (28/12).

Pasalnya, Wakil Ketua DPR RI Periode 2014-2019 itu menyebut, kalau kubu Anies dan Ganjar memiliki andil dalam terciptanya ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold/PT 20 persen tersebut.

Fahri mengaku kalau dirinya lah, yang sedari awal mendorong penghapusan PT 20 persen, karena sudah menduga pihak lain tidak ada yang berani bersuara jika bersinggungan dengan pemimpin saat ini.

"Saya waktu itu sudah berargumen di Mahkamah Konstitusi (MK), saat menjadi saksi dan pengusul penghapusan trahold 20 persen itu. Saya sudah menduga juga calon-calon yang akan muncul itu tidak akan beralasan, kecuali apabila calon itu dikaitkan dengan pemerintahan yang sedang memimpin sekarang ini," ujarnya.

Karena itulah, menurut Fahri, yang relevan kalau treshold-nya 20 persen itu adalah bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi), atau melawannya. Namun, paslon nomor urut 01 dan 03 itu kesulitan menempatkan dirinya.

"Itulah sebabnya acara real survei membuktikan paslon nomor urut 02, Prabowo-Gibran terus mengalami peningkatan karena satu-satunya yang posisinya jelas di mata rakyat," tegas Wakil Komandan Bravo Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran tersebut.

Prabowo-Gibran, satu-satunya paslon memiliki argumen yang kuat sekarang ingin meneruskan pemerintahan Jokowi. Oleh karena itu, perkiraan Fahri, paslon nomor urut 02 lah yqng harus di para pemilihan presiden (Pilpres) 2024 nanti.

"Saya kira argumen ini sangat sulit untuk dibantah. Mengapa? Karena terlalu kuat dan sekali lagi itu menjadi agenda kita kedepannya," pungkas Caleg DPR RI Partai Gelora Indonesia untuk Dapil Nusa Tenggara Barat (NTB) I itu.

 

TERKINI
Video CCTV Beredar, Fans Jijik dengan Aksi Kekerasan Sean Diddy Combs terhadap Cassie Ventura Cassie Ventura `Disiksa` Sean Diddy Combs, Inilah Fakta Tuduhan Pelecehan Seksual Selama Satu Dekade Thiago Motta Galau, Pindah ke Juventus atau Tetap Bertahan di Bologna Pukuli Cassie Ventura, Alex Fine Sindir Sean Diddy Combs `Bukan Seorang Pria`