Selasa, 05/12/2023 05:05 WIB
SEOUL - Korea Selatan pada Senin berhasil meluncurkan roket berbahan bakar padat yang membawa satelit di atas laut dekat Pulau Jeju, kata kementerian pertahanan, di tengah meningkatnya perlombaan antariksa dengan negara tetangga Korea Utara.
Ini adalah uji coba teknologi roket ketiga yang berhasil setelah dua uji coba lainnya pada Maret dan Desember 2022.
Peluncuran pada hari Senin melibatkan teknologi yang dikembangkan oleh Badan Pengembangan Pertahanan yang dikelola negara, dan booster serta satelit yang diproduksi oleh Hanwha Systems Korea Selatan (272210.KS), kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.
Hanwha Systems mengatakan satelit tersebut, yang akan digunakan untuk keperluan sipil termasuk pemantauan lingkungan, telah berhasil mengirimkan sinyal ke pusat kendali darat.
Puluhan Pembelot Korea Utara yang Ditangkap oleh Polisi Rahasia Dinyatakan Menghilang
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un Ingin Percepat Upayanya Jadi Negara Adikuasa Nuklir
Bantuan Militer Korea Utara ke Rusia Timbulkan Masalah Besar bagi Ukraina
Kementerian tersebut memuji peluncuran tersebut sebagai pencapaian bersejarah setelah Pyongyang meluncurkan satelit mata-mata militer pertamanya, yang dikutuk oleh Amerika Serikat dan sekutunya karena menggunakan teknologi rudal yang melanggar resolusi keamanan PBB.
Keberhasilan peluncuran Korea Selatan akan memungkinkan negara tersebut untuk mempercepat kemampuan pengawasan dan pengintaiannya, kata kementerian tersebut.
Roket SpaceX Falcon 9 membawa satelit mata-mata pertama Korea Selatan ke orbit pada hari Jumat dari Pangkalan Angkatan Luar Angkasa Vandenberg California.
Korea Utara pada hari Senin mengecam apa yang disebutnya “standar ganda” Washington atas peluncuran satelit kedua Korea dan mengatakan standar Amerika yang “brigandish” seperti itu tidak akan pernah ditoleransi.
“Korea Utara akan terus menjalankan misi penting untuk membangun kemampuan pengawasan dirgantara untuk memantau dan mengendalikan secara menyeluruh gerakan militer Amerika Serikat dan kekuatan musuh lainnya,” kata badan antariksa Korea Utara dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh media pemerintah KCNA.
Bulan lalu, Korea Utara meluncurkan satelit pengintaian militernya sendiri, dan pemimpin Kim Jong Un menerima foto Gedung Putih, Pentagon, dan kapal induk AS di pangkalan angkatan laut di Norfolk, Virginia, menurut media pemerintah.
Satelit pengintaian yang berfungsi memungkinkan Korea Utara memantau pasukan AS, Korea Selatan, dan Jepang dari jarak jauh. Satelit Korea Selatan akan mengurangi ketergantungannya pada sistem intelijen Amerika.
Pyongyang belum merilis gambar apapun, sehingga membuat para analis dan pemerintah asing memperdebatkan seberapa mampu satelit baru tersebut dan telah mempertahankan peluncuran satelit sebagai bagian dari hak kedaulatannya dalam menanggapi kritik.
Keyword : Korea Utara Peluncuran Satelit Matamata Korsel