Selasa, 28/11/2023 23:18 WIB
MOJOKERTO, Jurnas.com - Kick Off atau mengawali kampanye Pilpres 2024 dimanfaatkan Cawapres nomor 1 Abdul Muhaimin Iskandar (Gus Imin) dengan menyapa ribuan jamaah Jaringan Perempuan Nahdliyyin di GOR Krapyak, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, Selasa (28/11/2023).
Gus Imin tiba dengan mengenakan kemeja putih, peci hitam sekitar pukul 11.12 WIB dan disambut langsung grup salawat Muhabbaturosul dari Desa Banjaragung, Kecamatan Puri didampingi Ketua DPC Kabupaten Mojokerto Ayni Zuhro.
"Lebih dari 1000 perempuan, ini tokoh semua yang akan bergerak kemasyarakat, yang akan menjadi bagian dari agenda perjuangan pemerintahan dibawah kepemimpinan AMIN (Anies-Muhaimin)," ucapnya saat sesi wawancara.
Disinggung alasan mengapa lawatan perdana kampanyenya di Bumi Majapahit, politisi Indonesia yang memegang mandat sebagai Ketua Umum PKB ini mengaku jika Mojokerto merupakan tempat lahir orang tuanya.
Toyota Sedang Persiapkan Hilux Listrik 2026
Rapper 50 Cent Hujat Sean Diddy Combs yang Memukuli Cassie Ventura di Hotel
Serangan Brutal Sean Diddy Combs, Tubuh Cassie Ventura Penuh Lebam
"Alhamdulillah hari ini saya memulai pertama kali berkampanye, ya di Mojokerto. Tempat kelahiran orang tua saya," ucapnya sumringah.
Selain itu, Gus Imin mengaku kampanye perdananya di Mojokerto ini membuat dirinya merasa senang. Lantaran, sosok-sosok perempuan di Bumi Majapahit yang paling solid mengusung dirinya maju menjadi Cawapres nomor urut 1 di Pemilu 2024 nanti.
"Pokoknya saya hari ini senang, di sini perempuan-perempuan paling solid. Sehingga insyaallah dengan mengusung tema perempuan yang akan menjadi perhatian kepemimpinan AMIN 2024 nanti Indonesia akan cepat maju," tegasnya.
Untuk itu, Cawapres yang diusung koalisi perubahan ini menjanjikan akan memberikan prioritas layanan untuk kaum perempuan.
Utamanya perempuan yang menjadi penyangga ekonomi keluarga. Seperti, memberikan akses permodalan bagi wanita yang juga berperan menjadi tulang punggung keluarga, perempuan hamil yang miskin harus menjadi tanggung jawab negara sejak bayi dilahirkan.
"Perempuan yang menjadi guru-guru harus mendapatkan fasilitas memadai," tukas Gus Imin.