CDC AS Laporkan Kasus Sifilis Bayi Baru Lahir Naik 10 Kali Lipat

Kamis, 09/11/2023 09:30 WIB

WASHINGTON - Jumlah bayi baru lahir yang menderita sifilis di Amerika Serikat melonjak lebih dari 10 kali lipat dalam satu dekade terakhir, menurut laporan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS pada Selasa.

Badan tersebut mengatakan 3.761 kasus tercatat pada tahun 2022, tertinggi dalam 30 tahun terakhir, naik dari 334 kasus pada tahun 2012. Kasus pada tahun 2022 mencakup 231 bayi lahir mati dan 51 kematian bayi.

Sembilan dari 10 kasus mungkin dapat dicegah dengan tes dan pengobatan yang tepat waktu selama kehamilan, kata Laura Bachmann, kepala petugas medis di Divisi Pencegahan PMS CDC.

Sifilis adalah infeksi menular seksual yang dapat menyebabkan masalah kesehatan serius jika tidak diobati, dan selama kehamilan dapat menyebabkan lahir mati, keguguran, kematian bayi, serta kesakitan ibu dan bayi.

Dengan merawat pasien dengan cepat, para profesional kesehatan dapat mengurangi beberapa hambatan terbesar dalam mendapatkan perawatan yang dibutuhkan sebagian ibu, kata Bachmann.

Sifilis kongenital terjadi ketika seorang ibu yang mengidap sifilis menularkan infeksi kepada bayinya selama kehamilan.

CDC merekomendasikan skrining sifilis pada kunjungan perawatan prenatal pertama untuk mengurangi penularan perinatal.

Benzatin penisilin G adalah satu-satunya pengobatan yang direkomendasikan untuk sifilis selama kehamilan yang harus diberikan sebagai suntikan dosis tunggal atau tiga dosis dengan jarak tujuh hingga sembilan hari, tergantung pada tahap infeksi, menurut CDC.

TERKINI
Lulusan Yale pro-Palestina Gelar Aksi Mogok saat Wisuda Home Industry Narkoba, Obat Keras dan Jutaan Pil Dibongkar Polda Metro Jaya Ini 13 Nama yang Menguat untuk Menjadi Calon Anggota Pansel KPK Dewas KPK Terpaksa Tunda Sidang Putusan Etik Nurul Ghufron