Selasa, 11/04/2017 12:06 WIB
Jakarta - Serangan penganiayaaan berupa siraman air keras terhadap penyidik KPK Novel Baswedan ditengarai sebagai aksi teror terhadap korban. Pasalnya, Novel menjadi penyidik andalan KPK yang mengusut kasus-kasus besar termasuk diantaranya korupsi e-KTP yang menyeret banyak politisi tenar negeri ini.
Wakil ketua komisi III DPR Benny K Harman mengutuk keras kejahatan tersebut. Ia mengaku prihatin tindakan main hakim sendiri itu hingga menerpa seorang aparat yang selama ini bertanggung jawab terhadap pemberantasan korupsi di Indonesia.
"Jelas ini bukan cara beradab di negara demokrasi," ujar Benny saat dihubungi di Jakarta, Selasa (11/4/2017).
Politisi Demorat ini mendesak kepolisian segera melakukan pengusutan. Sehingga, kata dia, motif dan tujuan serangan terhadap Novel segera dietahui.
DPR Harap Penambahan Kuota Pupuk Bersubsidi Tepat Sasaran
KPK Geledah Ruang Kerja Sekjen DPR Indra Iskandar
Jazuli Pastikan Fraksi PKS Terus Berjuang untuk Kesejahteraan Buruh
"Apakah motif balas dendam atau motif lain misalnya untuk meneror KPK yang kini sedang menangani kasus mega korupsi seperti kasus e-KTP yang melibatkan sejumlah pejabat dan eks pejabat penting negara," paparnya.
Keyword : DPR Benny K Harman Novel