Selasa, 29/08/2023 05:01 WIB
JAKARTA, Jurnas.com - Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman (MBS), yang Ketua Komite Tertinggi Transportasi dan Logistik telah meluncurkan Rencana Induk untuk mengembangkan pusat logistik di negara itu.
Rencana Induk tersebut bertujuan mengembangkan infrastruktur sektor logistik, mendiversifikasi perekonomian lokal, dan meningkatkan status Kerajaan sebagai tujuan investasi terkemuka dan pusat logistik global, mengingat lokasi geografisnya di antara tiga benua penting: Asia, Eropa, dan Afrika.
MBS menekankan, rencana tersebut merupakan bagian dari paket inisiatif berkelanjutan yang ditetapkan sebagai target Strategi Transportasi dan Logistik Nasional (NTLS) dengan tujuan mengembangkan sektor logistik untuk mendukung perekonomian, dan meningkatkan koneksi ke jaringan perdagangan internasional. dan rantai pasokan global.
Rencana ini akan meningkatkan kemitraan dengan sektor swasta dan meningkatkan peluang untuk menciptakan lapangan kerja.
Arab Saudi Umumkan Pembentukan Organisasi Air Global
Kabinet Arab Saudi Kutuk Pembakaran Alquran di Swedia dan Denmark
Putra Mahkota Arab Saudi Bertemu Presiden Bashar al-Assad
Rencana Induk untuk Pusat Logistik menetapkan 59 pusat dengan luas total lebih dari 100 juta meter persegi, termasuk 12 di Wilayah Riyadh, 12 di Wilayah Makkah, 17 di Wilayah Timur, dan 18 tersebar di seluruh Kerajaan. Saat ini terdapat 21 pusat dengan berbagai tahap implementasi dan seluruh pusat akan selesai pada tahun 2030.
Pusat-pusat tersebut juga akan memungkinkan industri lokal mengekspor produk Saudi dengan efisiensi tinggi, mendukung e-commerce dengan memfasilitasi hubungan cepat antara pusat logistik dan pusat distribusi, serta memberikan kemampuan penelusuran yang tinggi.
Pusat-pusat tersebut akan memfasilitasi penerbitan izin untuk melakukan kegiatan logistik, terutama setelah peluncuran izin logistik terpadu dan pemberian izin kepada lebih dari 1.500 perusahaan logistik lokal, regional, dan internasional, serta peluncuran inisiatif Fasah (sebuah sistem elektronik) terintegrasi dalam bea cukai Saudi), bekerja sama dengan instansi pemerintah terkait.
Sumber: Al Arabiya