Rabu, 23/08/2023 01:01 WIB
JAKARTA, Jurnas.com - Menteri Pangan India, Sanjeev Chopra mengatakan, pihaknya tidak mempertimbangkan menerapkan pembatasan apa pun terhadap ekspor beras pratanak non-basmati.
Bulan lalu, India mengejutkan pembeli dengan memberlakukan larangan ekspor beras putih non-basmati yang dikonsumsi secara luas, menyusul larangan ekspor beras pecah tahun lalu.
"Sampai saat ini belum ada usulan untuk membatasi ekspor beras pratanak," kata Chopra menjawab pertanyaan apakah India sedang mempertimbangkan mengenakan pajak ekspor atau menerapkan harga dasar untuk ekspor beras pratanak.
Saat ini, tidak ada pembatasan ekspor beras pratanak, yang merupakan hampir sepertiga dari total ekspor beras India. Stok beras India hampir tiga kali lipat dari target awal Agustus.
Pejabat Nomor Dua India Dtuduh Jadi Dalang Targetkan Separatis Sikh di Kanada
Tarik Pasukan dan Percepat Urusan Visa, India-China Sepakati Pakta Perbatasan Baru
Usir Diplomat Tinggi India, Polisi Kanada Sebut Mereka Terlibat Aksi Kekerasan
"Pemerintah mempunyai kelebihan stok, pasar terbuka mempunyai kelebihan stok, dan tanaman baru akan mulai tiba dalam waktu dua bulan. Persediaan beras lebih dari cukup," kata Presiden Federasi Eksportir Beras India, Prem Garg.
Petani India, yang biasanya mulai menanam padi pada bulan-bulan hujan di bulan Juni dan Juli, akan mulai memanen tanaman musim baru mulai bulan Oktober.
Selama tahun pemasaran yang dimulai 1 Oktober, kata Chopra, pemerintah berencana membeli 52,1 juta ton beras musim baru dari petani dibandingkan 49,5 juta ton pada tahun sebelumnya.
Chopra juga mengatakan saat ini belum ada proposal untuk mengimpor gandum dari Rusia melalui kesepakatan diplomatik. Pekan lalu, sumber pemerintah mengatakan kepada Reuters bahwa India sedang dalam pembicaraan dengan Rusia untuk mengimpor gandum dengan harga diskon.
New Delhi ingin meningkatkan pasokan dari Rusia sebagai upaya menurunkan harga gandum domestik, yang memicu inflasi ke level tertinggi dalam 15 bulan pada bulan Juli.
Stok gandum di gudang pemerintah mencapai 28,3 juta ton pada 1 Agustus, 20 persen di bawah rata-rata 10 tahun.
Secara terpisah, Chopra mengatakan pemerintah juga akan mengizinkan pabrik untuk menjual tambahan 200.000 ton gula pada bulan Agustus. Pemerintah sebelumnya mengizinkan pabrik gula menjual 2,33 juta ton gula di pasar terbuka bulan ini.
Setiap bulan, pemerintah federal menetapkan jumlah yang dapat dijual oleh setiap pabrik di pasar terbuka.
Sumber: Al Arabiya