Laskar Santri Perkuat Barisan Wilayah Sumatera

Selasa, 21/02/2017 07:21 WIB

Jakarta - Dewan Kordinasi Nasional (DKN) Santri Nusantara/" style="text-decoration:none;color:red;">Laskar Santri Nusantara (LSN) menggelar konsolidasi kader se-Sumatera yang bertempat di gedung KNPI Bumi Andan Jejama, Pesawaran, Lampung, Senin (20/2/2017). cara ini juga menjadi ajang up-grading kader.

Ketua Umum DKN LSN Didik Setiawan mengatakan, konsolidasi kader Santri Nusantara/" style="text-decoration:none;color:red;">Laskar Santri Nusantara se-Sumatera ini membangun pemahaman para kader agar memiliki kecerdasan mental dan spiritual selain juga mendalami ilmu secara formal.

"Tidak hanya mengenyam pendidikan bangku sekolah, juga harus tetap rajin mengaji. Hari ini saya mendengar kabar dari kepolisian bahwa ada anak umur 14 tahun membunuh temanya hanya karena diejek. Tentu kita harus bersama untuk meningkatkan jiwa akhlakul karimah kepada anak-anak,” ujar Didik dalam acara yang dihadiri Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona di gedung KNPI Bumi Andan Jejama, Pesawaran, Lampung, Senin (20/2/2017).

Didik juga menekankan penguatan kapasitas dan kepabilitasnya kader, dengan cara meningkatkan kemampuan kreatifitas. LSN dituntut menjadi pelaku aktif atas keberlangsungan pasar bebas.

"Era Masyarakat Ekonomi Asia (MEA) hendaknya dipahami sebagai tantangan kader untuk mencapai kualitas hidup yang lebih maju. Pasar Bebas dan era MEA harus kita tangkap momentumnya untuk kita mampu bersaing dalam beberapa bidang," ujar Didik di gedung KNPI Bumi Andan Jejama, Pesawaran, Lampung, Senin (20/2/2017).

Didik juga meminta semua kader LSN jangan alergi dengan pasar bebas, karena ini justru momentum untuk menunjukkan kemampuan memutus jalur rantai perdagangan yang sangat strategis. "Pasar bebas momentum, karena selama ini kita seolah tersandera atas suguhan-suguhan barang dagangan yang dikuasai oleh pemilik modal kuat dan pengalaman tinggi," ujar Didik.

Kendati demikian, persaingan bebas ini tetap menjadi tantangan yang harus dijawab dengan kebersamaan. Karena itu, para kader harus solid dan mengasah kemampuannya di bidang usaha dan bisnis.

"Luruskan barisan para santri dan alumni untuk terkoneksi jaringanya dari sabang sampai merauke dalam satu jaringan santri dan alumni santri se-nusantara. Kita harus mampu berbisnis tanpa harus memiliki toko besar di mall," tegas Didik.

TERKINI
Soal Pro dan Kotra RUU Penyiaran, Dasco: Akan Dikonsultasikan dengan Komisi I Pimpinan DPR Pastikan 43 RUU Segera Dibahas Bersama Pemerintah Penerima KIP Kuliah Kedapatan Berprilaku Hedon, Anggota DPR: Perlu Monitoring dan Evaluasi Manajemen P3I Desak Bareskrim Polri Gelar Perkara Kasus Notaris FM