Selasa, 25/07/2023 16:20 WIB
LEBAK, Jurnas.com - TNI-AD melalui program Manunggal Air meresmikan penggunaan fasilitas air bersih di 1.134 titik di seluruh Indonesia. Penyediaan air bersih merupakan komitmen TNI dalam mengejar target prevalensi stunting 14 persen tahun 2024.
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI, Dudung Abdurachman menuturkan, program Manunggal Air merupakan terobosan dari TNI-AD sebagai solusi atas kesulitan masyarakat akan air bersih di sejumlah wilayah.
"Dengan program TNI Manunggal masuk air, biasanya masyarakat ngambil air harus 3-4 km, sekarang air sudah mengalir di depan rumahnya masing-masing," tutur Dudung saat memberikan keterangan pers di Lebakgedong, Lebak, Banten, Selasa (25/7).
Di tempat yang sama, Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko optimistis target pemerintah mencapai 14 persen prevalensi stunting pada tahun 2024 tercapai.
Tak Jadi Menikah, Channing Tatum dan Zoe Kravitz Batalkan Pertunangan setelah 3 Tahun Bersama
Heidi Klum Takut Membayangkan Kostum Halloween Epiknya tak Sempurna
Tamu Wanita Harus Seksi, Sean Diddy Combs Pakai Timbangan untuk Syarat Masuk ke Pesta Liarnya
"Ternyata hasil riset air itu berkontribusi 40 persen terhadap angka stunting. Dengan adanya program air ini maka Pak Kasad dan seluruh jajaran mampu menurunkan prevalensi stunting secara keseluruhan 40 persen. Jadi pengaruh air itu luar biasa," kata Moeldoko.
Untuk mempercepat penurunan stunting, kata Moeldoko, ada tiga hal yang harus menjadi perhatian. Pertama, layanan yang dimulai dari Posyandu. Posyandu harus selalu mengikuti perkembangan.
"Kedua, pemberian makan. Gizinya harus diperhatikan. Kita sudah mempunyai kebijakan untuk menggunakan makanan lokal, telur, lele dan semuanya itu harus disalurkan," sambungnya.
Ketiga, perbaikan sanitasi. Pengadaan air bersih atau layak minum dan perbaikan sanitasi seperti jamban sangat mempengaruhi percepatan penurunan stunting.
"Syukur alhamdulillah program Manunggal ini betul-betul memiliki meaningfull, atau memiliki makna terhadap program ini. Karena tadi itu risetnya 40 persen terhadap pengaruh angka stunting," imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo menyampaikan ucapan terima kepada jajaran TNI atas komitmennya dalam mempercepat penurunan stunting di Indonesia.
"Intervensi faktor sensitif ini pengaruhnya 70 persen dalam percepatan penurunan stunting, sehingga dengan adanya pengadaan air bersih ini luar biasa. Pengaruhnya tadi 40 persen," kata Hasto.
Di samping, lanjut Hasto, melalui Bapak Asuh Anak Stunting, TNI juga berhasil menggerakkan seluruh komponen di Indonesia untuk berlomba-lomba menjadi Bapak Asuh.
"Dari kepala-kepala daerah semua ingin menjadi Bapak Asuh stunting setelah diinisiasi Pak KSAD tentu selalu mendapat arahan dari Pak Moledoko," imbuh Hasto.