Kamis, 15/06/2023 20:50 WIB
New York, Jurnas.com - Salah satu dari tiga penemu kecerdasan buatan (AI), Prof. Yann LeCun, menegaskan bahwa mahakaryanya tidak akan mengambil alih dunia, maupun memusnahkan lapangan pekerjaan secara permanen. Dia menilai anggapan itu tidak masuk akal.
LeCun pernah memenangkan Turing Award bersama Geoffrey Hinton dan Yoshua Bengio, atas terobosan mereka di bidang AI. Ketiganya juga dikenal sebagai pencipta AI.
"Akankah AI mengambil alih dunia? Tidak, ini adalah proyeksi sifat manusia pada mesin," kata LeCun dikutip dari BBC pada Kamis (15/6).
Menurut LeCun, orang-orang yang menganggap AI dapat menimbulkan risiko bagi manusia, karena tidak pernah mengetahui bahwa teknologi termutakhir itu dibuat dengan aman.
Hadapi Sidang Etik, Pimpinan KPK Nurul Ghufron Tetap Santai
Nurul Ghufron Pastikan Hadiri Sidang Etik Dewas KPK Hari Ini
Tayang Juli 2024, Inilah Sederet Fakta Tentang Captain America: Brave New World
"Seolah-olah Anda bertanya pada tahun 1930 kepada seseorang bagaimana Anda akan membuat turbo-jet aman? Turbo-jet belum ditemukan pada tahun 1930, sama seperti AI ketika baru ditemukan," imbuh dia.
LeCun saat ini bekerja di Meta, perusahaan induk milik Facebook, WhatsApp, dan Instagram. Di Meta, lanjut LeCun, memiliki program penelitian AI untuk menghasilkan sistem cerdas seperti manusia.
Selain penelitian, perusahaan menggunakan kecerdasan buatan untuk membantu mengidentifikasi postingan media sosial yang berbahaya.
Keyword : Kecerdasan Buatan AI Yann LeCun Lapangan Pekerjaan