Minggu, 11/06/2023 19:20 WIB
JAKARTA, Jurnas.com - Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo mengatakan, ekspor pertanian naik signifikan dari Rp 300 triliun menjadi Rp 665 triliun.
"Selama pandemi Covid-19 ekpor pertania npun dapat tumbuh. Ini bukan Kementerian Pertanian (Kementan) yang buat data, tapi Badan Pusat Statistik (BPS)," kata dia pada pembukaan Penas Petani Nelayan XVI Tahun 2023 di Lapangan Udara Sutan Sjahrir, Kota Padang, Sabtu (10/6).
Selain itu, berdasarkan data juga selama tiga tahun dunia dilanda pandemi Covid-19, sektor pertanian mampu menjadi bantalan atau penopang ekonomi nasional.
Untuk itu, Mentan Syahrul menyampaikan apresiasi kerja keras kepada gubernur, bupati, wali kota terutama petani dan nelayan se-Indonesia atas capaian kinerja pertanian tersebut.
Nama Anggota BPK Haerul Saleh Muncul di Sidang SYL, MAKI Minta Tindaklanjuti
KPK Didesak Periksa Anggota BPK yang Keluarkan WTP Kementan Era SYL
SYL Pakai Uang Kementan Rp 360 Juta Beli Sapi Kurban
"Presiden menyampaikan terima kasih sebab kita (pertanian) bisa menjadi bantalan ekonomi serta menjadikan Indonesia negara yang terbaik dalam menghadapi turbulensi COVID-19," lanjut Mentan.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Badan Karantina Pertanian, Bambang mengatakan, pihaknya telah melakukan beberapa langkah, yakni melakukan percepatan layanan ekspor baik dengan tindakan karantina maupun digitalisasi layanan.
"Salah satu percepatannya adalah dengan melakukan sinergisitas pemeriksaan di border. Saat ini sudah 14 pelabuhan dan bandara yang makin cepat layanannya," kata Bambang.
Menurut Bambang, percepatan layanan yang masuk dalam program pembenahan ekosistem logistik nasional ini, merupakan instruksi Presiden.
"Selain itu, guna meningkatkan daya saing produk pertanian di pasar global kamipun melakukan digitalisasi layanan, agar makin cepat dan lebih akurat," imbuh Bambang.