Pantau Aktivitas AS, Korea Utara Luncurkan Satelit Mata-mata Militer

Selasa, 30/05/2023 07:17 WIB

JAKARTA, Jurnas.com - Korea Utara akan meluncurkan satelit pengintaian militer pertamanya pada bulan Juni untuk pemantauan langsung kegiatan militer Amerika Serikat (AS).

Dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh kantor berita KCNA, Wakil Ketua Komisi Militer Pusat dari Partai Buruh, Ri Pyong Chol mengecam latihan militer bersama oleh As dan Korea Selatan secara terbuka menunjukkan ambisi sembrono untuk agresi. 

Pasukan AS dan Korea Selatan telah melakukan berbagai latihan dalam beberapa bulan terakhir, termasuk apa yang mereka katakan sebagai latihan tembakan langsung bersama terbesar minggu lalu, setelah banyak latihan dikurangi di tengah pembatasan COVID-19 dan harapan untuk upaya diplomatik dengan Korea Utara.

Ri mengatakan latihan itu mengharuskan Pyongyang memiliki sarana yang mampu mengumpulkan informasi tentang tindakan militer musuh secara real time.

"Kami akan secara komprehensif mempertimbangkan ancaman saat ini dan masa depan dan mempraktekkan kegiatan yang lebih menyeluruh untuk memperkuat pencegahan perang yang menyeluruh dan praktis," kata Ri dalam pernyataannya.

Korea Utara yang bersenjata nuklir mengatakan telah menyelesaikan pengembangan satelit mata-mata militer pertamanya dan pemimpin Kim Jong Un telah menyetujui persiapan akhir untuk peluncuran tersebut.

Pernyataan itu tidak menentukan tanggal peluncuran yang tepat, tetapi Korea Utara telah memberi tahu Jepang tentang rencana peluncuran antara 31 Mei dan 11 Juni, mendorong Tokyo untuk menempatkan pertahanan rudal balistiknya dalam keadaan siaga.

Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri AS mengatakan setiap peluncuran Korea Utara yang menggunakan teknologi rudal balistik, termasuk yang digunakan untuk menempatkan satelit di orbit, akan melanggar berbagai resolusi PBB.

Jepang mengatakan akan menembak jatuh setiap proyektil yang mengancam wilayahnya.

Peluncuran itu akan menjadi langkah terbaru Korea Utara dalam serangkaian peluncuran rudal dan uji coba senjata, termasuk salah satu rudal balistik antarbenua berbahan bakar padat bulan lalu.

Analis mengatakan satelit itu akan meningkatkan kemampuan pengawasan Korea Utara, memungkinkannya untuk menyerang sasaran dengan lebih akurat jika terjadi perang.

Sumber: Reuter

TERKINI
KPK Sebut Nilai Gratifikasi Eks Bupati Probolinggo Rp149 miliar Berbeda dengan Berkeley, UCLA Tangani Protes Mahasiswa Pro-Palestina dengan Panggil Polisi KPK: Investasi Fiktif di PT Taspen Mencapai Ratusan Miliar Wujudkan Swasembada, Kementan Gelar ToT Antisipasi Darurat Pangan Nasional