Sabtu, 20/05/2023 20:32 WIB
JAKARTA, Jurnas.com - Wakil Menteri Luar Negeri Rusia (Wamenlu Rusia), Alexander Grushko mengatakan, megara-negara Barat akan menghadapi "risiko besar" jika mereka memasok Ukraina dengan jet tempur F-16.
Pernyataan itu dilontarkan Grushko menanggapi pertanyaan tentang implikasi penyediaan jet, yang diminta Ukraina dari negara-negara Pakta Pertahanan Atlantik Utara alias NATO.
"Kami melihat negara-negara Barat masih mengikuti skenario eskalasi. Ini melibatkan risiko yang sangat besar untuk diri mereka sendiri," kata kantor berita TASS mengutip Grushko pada Sabtu (20/5)
Ukraina belum memenangkan komitmen untuk mengirimkan pesawat, tetapi Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan kepada para pemimpin G7 pada Jumat lalu bahwa Washington mendukung program pelatihan pilot Ukraina untuk menggunakan F-16.
AS Sebut Tidak akan Terlibat Perang dalam Konflik Bersenjata Iran-Israel
Dwayne Johnson Rahasiakan Pilihannya untuk Pilpres 2024 AS Mendatang
Film Badarawuhi Di Desa Penari Tayang di USA, Ini Harapan Produser Manoj Punjabi
"Bagaimanapun, ini akan diperhitungkan dalam semua rencana kami, dan kami memiliki semua sarana yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang telah kami tetapkan," imbuh dia.
Seperti diketahui, Presiden Volodymyr Zelenskyy selama berbulan-bulan menyerukan pengiriman jet tempur canggih untuk mendukung Ukraina. Namun sejumlah pejabat AS sempat ragu jika jet semacam itu dapat dimanfaatkan baik oleh Ukraina.
Namun selang beberapa waktu, para pejabat AS mulai merasa Ukraina memang memiliki potensi untuk dapat memanfaatkan F-16 dengan baik dalam menghadapi serangan pasukan Rusia.