Rabu, 03/05/2023 10:30 WIB
JAKARTA, Jurnas.com - Presiden Recep Tayyip Erdogan mengumumkan pada Selasa (2/5) bahwa Türkiye telah menemukan ladang minyak baru dengan perkiraan kapasitas produksi 100.000 barel per hari.
Sumber daya baru itu ditemukan di dekat ladang minyak yang ada di daerah Gunung Gabar di tenggara Provinsi Sirnak. Ladang tersebut mampu menghasilkan lebih banyak minyak daripada ladang Turki lainnya dan akan meningkatkan kemandirian energi negara.
"Türkiye tidak lagi menjadi negara yang membutuhkan impor energi. Kita akan menjadi negara yang mampu mensuplai sumber daya energi," kata Presiden Erdogan.
Dia mengklaim minyak mentah dari ladang baru sudah mengalir ke kilang minyak.
Presiden Erdogan Sebut Kesepakatan Biji-bijian Laut Hitam Bisa Segera Dipulihkan
Cegah Krisis Pangan, Presiden Erdogan akan Temui Vladimir Putin
Turkiye Yakin Pembicaraan Damai Ukraina Sia-sia tanpa Rusia
Türkiye menghargai kemandirian energi dan ingin melakukan diversifikasi dari impor, yang digunakan untuk menutupi hampir semua konsumsi domestiknya. Negara tersebut saat ini sangat bergantung pada pasokan minyak dan gas dari Rusia, Azerbaijan, Iran, Nigeria, dan Aljazair, serta impor gas alam cair (LNG) dari Qatar dan Amerika Serikat (AS).
Pada bulan Desember, Erdogan mengungkapkan penemuan ladang minyak di Provinsi Sirnak, dengan cadangan sekitar 150 juta barel, dan diperkirakan bernilai $12 miliar.
Türkiye telah meningkatkan ambisi minyak dan gasnya selama setahun terakhir. Pada bulan Januari, negara tersebut menyegel kesepakatan jangka panjang dengan Bulgaria, yang memungkinkan negara Balkan tersebut mendapatkan akses ke terminal LNG Turki.
Pada Januari, Ankara meningkatkan perkiraan cadangan gas alam negara itu di Laut Hitam. Menteri Energi Fatih Donmez mengatakan pada saat itu bahwa cadangan terbukti saat ini akan memenuhi permintaan domestik selama 30 tahun ke depan.
Sementara itu, penemuan baru di Laut Hitam akan memperpanjang swasembada pasokan gas ini lebih lama lagi.
Sumber: RT