Jum'at, 28/04/2023 13:50 WIB
Ternate, Jurnas.com - Universitas Khairun (Unkhair) mendapatkan insentif pendanaan Indikator Kinerja Utama (IKU) dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) sebesar Rp2,7 miliar tahun ini.
Rektor Unkhair, M. Ridha Ajam mengatakan bahwa insentif yang didapatkan dari praktik Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) ini meningkat dibandingkan tahun sebelumnya berjumlah Rp950 juta.
"Itu berarti baik indikator kerja sama, prestasi mahasiswa, rekognisi dosen, maupun indikator lain di delapan IKU itu lumayan meningkat," kata Ridha di sela-sela presstour Kemdikbudristek di Kota Ternate, Maluku Utara pada Kamis (27/4).
Salah satu indikator yang mengalami peningkatan cukup pesat, lanjut Ridha, yakni penelitian. Saat ini, Universitas Khairun masuk dalam klaster utama di bidang penelitian, di tengah keterbatasan yang ada di kampus negeri Kota Rempah tersebut.
Kemdikbudristek Imbau PTN Buka Seleksi Jalur Kurikulum Merdeka
Nadiem Bantah Kurikulum Merdeka Cuma Efektif di Kota Besar
Peringatan Hari Pendidikan Nasional Harus Mampu Bangkitkan Semangat Wujudkan Merdeka Belajar
"Satu klaster lagi masuk klaster mandiri. Dengan segala keterbatasan itu, Alhamdulillah kami mengalami peningkatan," ujar dia.
Program MBKM lainnya yang dijalankan Unkhair yakni Kedaireka dan Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM). Khusus Kedaireka, tahun lalu dua proposal Unkhair berhasil melakukan kerja sama dan memperoleh pendanaan dari mitra swasta.
Sedangkan tahun ini, menurut Wakil Dekan 1 Fakultas Teknik sekaligus Koordinator Kedaireka Unkhair, Suyuti, pihaknya kembali mendapatkan pendanaan Kedaireka skema matching fund dengan nominal Rp1,1 miliar.
"Diberikannya slot untuk pembiayaan ini bisa berarti ada semacam kesempatan bagi kami, dosen, kaitannya dengan hilirasasi penelitian dosen. Animo atau minat dosen sangat tinggi," tutup Suyuti.