Rabu, 26/04/2023 08:31 WIB
JAKARTA, Jurnas.com - Presiden Vladimir Putin pada Selasa menandatangani sebuah dekrit yang menetapkan kontrol sementara atas aset Rusia dari dua perusahaan energi asing. Hal ini mendakan bahwa Moskow dapat mengambil tindakan serupa terhadap perusahaan lain jika diperlukan.
Keputusan tersebut, yang menguraikan kemungkinan pembalasan jika aset Rusia di luar negeri disita memperjelas bahwa Moskow telah mengambil tindakan terhadap divisi Rusia Uniper SE dan aset Fortum Oyj Finlandia.
Dekrit tersebut mengatakan Rusia perlu mengambil tindakan segera untuk menanggapi tindakan yang tidak ditentukan dari Amerika Serikat (AS) dan lainnya yang dikatakan tidak ramah dan bertentangan dengan hukum internasional.
Saham di kedua entitas tersebut telah ditempatkan dalam kendali sementara Rosimushchestvo, badan properti pemerintah federal, kata keputusan itu.
Menggugat Legitimasi Pelantikan Putin, Komunitas International Bersuara
Ukraina Ditekan Negara Lain untuk Hapus Daftar Perusahaan Asal Suku Cadang Senjata Rusia
Pemantau Suara Independen Sebut Pemilu Rusia adalah Sebuah Olok-olok
CEO bank milik negara Bank VTB PAO pada hari Senin mengatakan Rusia harus mempertimbangkan untuk mengambil alih dan mengelola aset perusahaan asing seperti Fortum, hanya mengembalikannya ketika sanksi dicabut.
Penjualan aset oleh investor dari negara-negara yang "tidak ramah" - seperti istilah Moskow yang menjatuhkan sanksi terhadap Rusia setelah invasi Ukraina pada Februari 2022 - memerlukan persetujuan dari komisi pemerintah dan, dalam beberapa kasus, presiden.
Pada Februari, Uniper menghargai saham mayoritasnya di divisi Rusia Unipro dengan simbol 1 euro untuk mencerminkan kemungkinan kemungkinan penjualan yang direncanakan kepada pembeli Rusia akan gagal.
Fortum telah memperingatkan pemegang saham bahwa ada risiko aset Rusia dapat diambil alih.
Sumber: Al Arabiya