Jum'at, 21/04/2023 11:54 WIB
Jakarta, Jurnas.com - Pemerintah Rusia mengatakan bahwa mencegah Ukraina bergabung ke Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) tetap menjadi salah satu tujuan utama “operasi militer khusus” di Ukraina, yang memasuki bulan ke-14.
“Jika tidak, itu akan menimbulkan ancaman serius dan signifikan bagi negara kami,” klaim juru bicara Kremlin Dmitry Peskov dalam pengarahan pers sebagaimana dikutip dari Antara, Jumat (21/4).
Para analis Barat mengatakan, ketika Rusia melancarkan perang pada Februari 2022, Ukraina sama sekali tidak ingin bergabung dengan aliansi tersebut. September lalu, Ukraina secara resmi mengajukan keanggotaan NATO, meski tidak jelas kapan atau apakah akan diterima.
Peskov juga menyinggung kunjungan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg ke Kiev dengan mengatakan bahwa Kremlin–sebutan bagi kantor Presiden Rusia–tidak memiliki penilaian tentang prospek bergabungnya Ukraina ke NATO.
Calon Presiden Lituania Bersumpah untuk Melawan Ancaman Rusia
Putin Sebut Barat Berisiko Timbulkan Konflik Internasional, Rusia Siapkan Pasukan Strategis
Terima Aduan Pasien, Filep Dorong Percepat Pengadaan Dokter Spesialis di Papua
Pada Kamis pagi, Stoltenberg tiba di Kiev dalam kunjungan mendadak, kata Oleksiy Goncharenko, seorang anggota parlemen Ukraina.
Kunjungan itu adalah kunjungan pertama Stoltenberg ke Ukraina sejak perang Rusia-Ukraina dimulai Februari tahun lalu.