Sabtu, 08/04/2023 12:09 WIB
JAKARTA, Jurnas.com - Korea Utara kembali melakukan uji coba drone serangan bawah air berkemampuan nuklir, yang terbaru dalam unjuk kekuatan melawan Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan.
Negara itu menguji jenis senjata serangan bawah air tak berawak berkemampuan nuklir lain yang disebut Haeil-2, lebih dari seminggu setelah mengungkapkan sistem drone bawah air baru yang dijuluki Haeil-1, yang dirancang untuk melakukan serangan diam-diam di perairan musuh.
Analis mengatakan Korea Utara menampilkan beragam kemampuan pengiriman nuklirnya melawan Washington dan Seoul, meskipun mereka ragu apakah kendaraan bawah air siap untuk ditempatkan.
Selama uji sistem senjata strategis bawah air dari 4 April hingga 7 April, media pemerintah KCNA mengatakan bahwa drone tersebut menempuh jarak 1.000 km di bawah air selama 71 jam 6 menit dan berhasil mencapai target yang disimulasikan.
Komisi XI DPR Terima Kunjungan Delegasi Parlemen Korea Selatan
Tolak Penyelidikan terhadap Skandal Istrinya, Presiden Korsel Janji Fokus pada Ekonomi
Khawatirkan Poros Moskow-Pyongyang, Kyiv Selidiki Puing-puing Rudal Korea Utara di Ukraina
"Tes tersebut dengan sempurna membuktikan keandalan sistem senjata strategis bawah air dan kemampuan serangan fatalnya," kata KCNA.
Korea Utara telah meningkatkan kegiatan militernya dalam beberapa pekan terakhir, memprotes Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan melakukan latihan militer bersama.
Pyongyang meluncurkan hulu ledak nuklir baru yang lebih kecil dan menembakkan rudal balistik antarbenua yang mampu menyerang di mana saja di Amerika Serikat.
Sumber: Reuters