Kamis, 16/03/2023 18:40 WIB
Jakarta, Jurnas.com - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Muhaimin Iskandar, berseloroh mengenai kedatangan Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB), Yusril Ihza Mahendra ke DPP PKB pada Kamis (16/3) sore.
Menurut Muhaimin yang akrab disapa Cak Imin, dirinya ingin mengetes `kesaktian` Yusril dalam mengusung calon presiden di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
Sebab, lanjut Cak Imin, Yusril merupakan politisi hebat yang mampu mengantarkan Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai Presiden RI.
"Nah, saya pengin ngecek kesaktiannya (Yusril) 2024 ini siapa yang menang. Saya ngecek ke Pak Yusril, ternyata Pak Yusril minta waktu seminggu untuk mendeteksi," kelakar Cak Imin kepada awak media.
Apresiasi Sidang Majelis Umum PBB, HNW: Indonesia Harus Terus Dukung Palestina Merdeka
Yusril Ihza: Penambahan 40 Kursi Menteri Harus Revisi UU Kementerian Negara
Cak Imin: PKB buka pintu koalisi untuk Pilkada 2024
Saat ini, PKB sudah menjalin koalisi dengan Gerindra dalam koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR). Meski belum memutuskan calon presiden dan calon wakil presiden, Cak Imin menekankan koalisi ini tetap solid.
Koalisi KIR juga tidak menutup pintu bagi partai politik lainnya, termasuk PBB, untuk bergabung ke dalam koalisi. Apalagi, lanjut Cak Imin, PKB dan PBB memiliki hubungan baik secara historis.
"Sebetulnya PBB sama PKB ini sudah berkoalisi di Kementerian Ketenagakerjaan. Koalisi satunya menteri satunya wamen (wakil menteri). Nah, masalahnya masa koalisi dua partai cumanya wamen sama menteri," ujar dia.
"Tentu kita juga sangat senang apabila PBB terus tumbuh berkembang dan maju untuk bersama-sama memperjuangkan kepentingan rakyat, mayarakat dan bangsa," tambah dia.
Sementara itu, Yusril mengamini PBB bisa berkoalisi dengan PKB dan Gerindra dalam Pilpres 2024. Dia juga mendoakan Cak Imin terpilih sebagai Presiden RI nantinya.
"Kita saling doa mendoakan. Mudah-mudahan Cak Imin ini jadi nomor satu atau jadi nomor dua paling tidak begitu. Nanti PBB (mendukung) dari belakang," tutup Yusril.