Drone Amerika Jatuh di Laut Hitam, AS Salahkan Rusia

Rabu, 15/03/2023 07:37 WIB

JAKARTA, Jurnas.com -  Militer Amerika Serikat (AS) mengatakan, jet tempur Rusia menumpahkan bahan bakar ke pesawat tak berawak AS di atas Laut Hitam dan kemudian bertabrakan dengannya. Insiden tersebut menyebabkan pesawat tak berawak itu jatuh.

Komando Eropa-AS mengataka, dua pesawat tempur Su-27 Rusia mencegat MQ-9 Reaper tak berawak di atas perairan internasional dan satu memotong baling-balingnya.

"Beberapa kali sebelum tabrakan, Su-27 membuang bahan bakar dan terbang di depan MQ-9 dengan cara yang sembrono, tidak ramah lingkungan, dan tidak profesional," katanya.

Moskow membantah menyebabkan jatuhnya pesawat tak berawak, yang menurut Pentagon adalah misi rutin ISR (intelijen, pengawasan, pengintaian).

"Akibat dari manuver tajam kendaraan udara tak berawak MQ-9 memasuki penerbangan tak terkendali dengan kehilangan ketinggian dan bertabrakan dengan permukaan air," kata Kementerian Pertahanan Rusia, menambahkan bahwa kedua jet Rusia tidak memiliki kontak dengan pesawat AS dan tidak menggunakan senjata mereka.

Departemen Luar Negeri AS mengatakan telah memanggil duta besar Rusia untuk memprotes.

"Kami terlibat langsung dengan Rusia, sekali lagi di tingkat senior, untuk menyampaikan keberatan kami yang kuat atas pencegatan yang tidak aman dan tidak profesional ini, yang menyebabkan jatuhnya pesawat tak berawak AS," kata juru bicara Ned Price kepada wartawan.

 

AS menggunakan MQ-9 Reapers untuk pengawasan dan serangan dan telah lama beroperasi di Laut Hitam mengawasi pasukan angkatan laut Rusia.

"Pesawat MQ-9 kami sedang melakukan operasi rutin di wilayah udara internasional ketika dicegat dan ditabrak oleh pesawat Rusia, mengakibatkan kecelakaan dan kehilangan total MQ-9," kata Jenderal Angkatan Udara AS James Hecker.

"Faktanya, tindakan Rusia yang tidak aman dan tidak profesional ini hampir menyebabkan kedua pesawat jatuh. Pesawat AS dan sekutu akan terus beroperasi di wilayah udara internasional dan kami meminta Rusia untuk bertindak secara profesional dan aman," tambahnya.

Juru bicara Pentagon Brigadir Jenderal Pat Ryder mengatakan kepada wartawan bahwa drone itu "tidak dapat diterbangkan dan tidak dapat dikendalikan sehingga kami menjatuhkannya", menambahkan bahwa tabrakan itu juga kemungkinan merusak pesawat Rusia, yang menurutnya dapat mendarat setelah insiden tersebut.

Beberapa Reaper AS telah hilang dalam beberapa tahun terakhir, termasuk karena tembakan musuh.

Satu ditembak jatuh pada 2019 di atas Yaman dengan rudal permukaan-ke-udara yang ditembakkan oleh pemberontak Houthi, kata Komando Pusat AS saat itu.

Menurut laporan media, MQ-9 AS jatuh di Libya pada 2022, sementara yang lain jatuh saat latihan di Rumania pada awal tahun yang sama.

Reaper dapat dipersenjatai dengan rudal Hellfire serta bom yang dipandu laser dan dapat terbang lebih dari 1.770 km pada ketinggian hingga 15.000 m, menurut Angkatan Udara AS.

Sumber: AFP

 

TERKINI
Richie Sambora Harus Berlutut ke Jon Bon Jovi agar Livin` on a Prayer Dimasukkan ke Album Lagi Bucin, Dua Lipa Peluk Mesra Callum Turner di Jalanan Berkarier Sejak Muda, Anne Hathaway Sering Alami Stres Kronis Gara-gara Tuntutan Pelecehan Seksual, Lady Gaga Batalkan Pesta Lajang Adiknya