Yandri Susanto: Pendidikan Menentukan Maju Mundurnya Sebuah Bangsa

Kamis, 09/03/2023 20:52 WIB

Serang, Jurnas.com - Dihadapan keluarga besar Madrasah Ibtidaiyah Al-Khairiyyah Bendung Malang,  Desa Carenang,  Kecamatan Carenang Kabupaten Serang Wakil Ketua MPR Yandri Susanto menegaskan,  pendidikan adalah sesuatu yang penting. Karena keberhasilan pendidikan bisa menentukan maju mundurnya suatu bangsa.

Karena itu, Yandri Susanto mengapresiasi seluruh pihak yang sudah berkontribusi mengembangkan dunia pendidikan, baik secara pribadi maupun lembaga. Karena dunia pendidikan merupakan pekerjaan yang sangat mulia.

Bahkan para pelakunya, selalu menjalankan tugasnya dengan ikhlas, tidak berdalih untuk kepentingan pribadi
"Saya sangat mengapresiasi dunia pendidikan. Karena dunia pendidikan mampu melahirkan anak-anak yang sangat pandai. Menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi juga beriman serta bertakwa," kata Yandri Susanto menambahkan.

Pernyataan itu disampaikan Yandri Susanto usai  meresmikan dua ruang gedung sekolah MI Al-Khairiyyah Bendung Malang,  Desa Carenang,  Kecamatan Carenang Kabupaten Serang. Acara tersebut berlangsung di Madrasah Ibtidaiyah Al-Khairiyyah Bendung Malang,  Desa Carenang,  Kecamatan Carenang Kabupaten Serang, Rabu (8/3/2023).

Selama berlangsungnya  acara peresmian, Wakil Ketua MPR Yandri Susanto bertubi-tubi mendapat ucapan terimakasih dari semua yang menyampaikan sambutan. Mereka menyanjung Yandri Susanto karena kepedulian dan keteguhan hatinya membantu lembaga pendidikan Islam, khususnya Al Khairiyah.

Yandri juga disebut sebagai anggota legislatif pertama yang pernah mengunjungi MI Al-Khairiyyah Bendung Malang,  karena sejak berdiri pada Mei 1945 belum pernah ada seorang anggota DPR pun yang datang, termasuk DPR kabupaten maupun provinsi.

Sebuah negara, kata Yandri  akan maju dengan pesat jika program pendidikannya mendapat perhatian serius. Karena itu, Yandri tegas menolak jika keberadaan Madrasah dianaktirikan. Karena seperti pesantren, madrasah turut meneteskan darah untuk mempertahankan kemerdekaan.

"Madrasah dan pesantren itu sudah meneteskan darah, saat perang kemerdekaan, demikian pula Alkhairiyah. Karena itu, Kini saatnya negara memberi balasan pada alkhairiyah. Bukan malah mengkerdilkannya dari sistem pendidikan nasional," pungkas Yandri.

Pada kesempatan itu, Yandri juga mengapresiasi keberhasilan MI  Al-Khairiyyah yang mampu membangun dua ruang, dari bantuan pemerintah. Padahal, bantuan yang diterima, semestinya hanya cukup untuk membuat satu ruangan saja. Tetapi dengan semangat dan perjuangan tak kenal lelah, kini kedua ruangan itu sudah siap dimanfaatkan.

TERKINI
Komisi XI DPR Terima Kunjungan Delegasi Parlemen Korea Selatan Habis Disidang Etik, Nurul Ghufron Kode Mau Maju Jadi Capim KPK Lagi World Water Forum 2024 Bali Akan Dihadiri Lebih dari 50 Parlemen Negara Rampung Disidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron: Saya Hormati