JPPR: Hoax Meningkatkan Sentimen Pemilih

Kamis, 02/02/2017 17:20 WIB

Jakarta - Koordinator Nasional Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) Masykurudin Hafidz mengatakan bahwa beredarnya berita bohong (Hoax) sejatinya hanya akan meningkatkan sentimen masyarakat sebagai pemilih dalam Pilkada.

"Berita bohong justru meningkatkan sentimen masyarakat pemilih. Perbincangan sosial dalam hal Pilkada dengan materi berita palsu hanya menghasilkan emosi pengirim dan penerima. Tidak berpengaruh apapun terhadap peningkatan elektabilitas dari praktik tersebut," kata Masykurudin dalam rilis yang diterima jurnas.com, Kamis (2/2/2017).

Ia menjelaskan, fenomena saat ini sangat terlihat dengan banyaknya informasi bohong yang memenuhi ruang publik dan menyebar dengan begitu cepat hingga menjadi pembicaraan di masyarakat. Hal ini kian kencang ketika memasuki momentum Pilkada.

"Intensitas pembicaraan semakin meningkat di momentum Pilkada karena ada aspek kalah menang. Ada aspek mengunggulkan dan merendahkan dalam materi informasi palsu dalam proses Pilkada," katanya.

Parahnya lagi, lanjut Masykurudin, pembicaraan masyarakat terkait berita-berita bohong tersebut disebarluaskan tanpa melalui verifikasi jika sesuai dengan kepentingannya.

"Dengan tanpa klarifikasi dan verifikasi, informasi palsu tersebut disebar kembali apabila sesuai dengan pilihannya, dan akan direspon dengan materi berita bohong lainnya jika menerima informasi yang tidak sesuai dengan pilihan hatinya," lanjut Masykurudin.

Sebabnya, sesungguhnya informasi palsu adalah alat kampanye terselubung tetapi tidak ada manfaatnya. Pemberitaan bohong tidak secara langsung dapat mempengaruhi pilihan karena memilih dalam Pilkada didasarkan pada informasi yang jelas, verifikatif dan subtansial.

Oleh karena itu, Ia memperingatkan bagi siapapun untuk mengalihkan perbincangan dari materi negatif penuh kebohongan dan kebencian kepada materi yang lebih positif dan mendidik masyarakat pemilih. "Masih banyak pemilih yang belum yakin benar untuk hadir ke TPS dan menentukan pilihan. Kelompok ini yang perlu diberikan informasi secara benar dan subtansial, bukan dengan berita bohong tanpa sumber," katanya. (Khairul Anwar)

TERKINI
Staf PBB Meninggal, Israel Sebut Kendaraannya Diserang di Zona Pertempuran Aktif di Gaza Mahasiswa Harvard yang pro-Palestina Akhiri Perkemahan, Berjanji akan Lanjutkan Protes Terkait Perang Gaza, Yordania Gagalkan Rencana Pengiriman Senjata untuk Penentang Monarki Hadapi Kerusuhan di Kaledonia Baru, Prancis Upayakan Pembicaraan dan Kirim Polisi