Selamat! Polbangtan Kementan Akhirnya Punya Guru Besar

Jum'at, 17/02/2023 19:40 WIB

JAKARTA, Jurnas.com - Kementerian Pertanian (Kementan) mengukuhkan Dosen Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor, Lukman Effendy sebagai Guru Besar di bidang penyuluhan. Didirikan baru pada 2018 lalu, pengukuhan menandai kali pertamanya Polbangtan miliki Guru Besar.

Kehadiran Guru Besar Polbangtan pertama ini disambut positif oleh Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo. Dia mengharapkan Polbangtan bisa segera melahirkan profesor baru.

“Sebuah institusi pendidikan akan semakin baik bila memiliki banyak Guru Besar. Oleh karena itu, saya mengharapkan Polbangtan bisa segera menghadirkan profesor-profesor lainnya setelah ini,” ungkap Syahrul saat memberikan sambutan pada prosesi pengukuhan di Polbangtan Bogor, Bogor pada Jumat (17/2) sore.

Menurut Syahrul, Polbangtan menjadi institusi yang sangat penting bagi bangsa. Polbangtan memiliki peran strategis karena pendidikan menjadi standar penting dalam pembangunan pertanian.

“Pendidikan berperan dalam membangun pertanian yang kokoh dan juga menjadikan Indonesia negara yang hebat,” tegasnya.

Dirinya pun berharap Polbangtan hadir di setiap provinsi. Ke depannya, Polbangtan bisa memiliki coaching clinic bagi para penyuluh.

"Kita bisa memperbaiki keadaan jika intelektual kita perkuat. Pertanian membutuhkan akselerasi. Pertanian tidak boleh ada campur tangan. Kita tidak boleh main-main dengan pertanian," ujarnya.

Merespon orasi ilmiah yang disampaikan Lukman dengan judul "Penyuluhan: pendidikan bagi petani untuk ketahanan pangan berkelanjutan”, Syahrul menyebutkan penyuluh memiliki peran penting di sektor pertanian.

"Untuk itu, riset harus terus dikembangkan. Penyuluhan pun harus bisa memanfaatkan sistem digital,” terangnya.

Pada orasi ilmiahnya, Lukman Effendy menyebutkan untuk mencapai ketahanan pangan berkelanjutan, diperlukan petani yang memiliki kemampuan dalam mengelola usaha tani secara menyeluruh.

“Tidak hanya kemampuan budidaya, akan tetapi harus mempersiapkan sarana produksi, pemilihan teknologi yang dianjurkan, pengelolaan pertanaman, penanganan panen dan pasca panen, serta pemasaran hasil,” papar Lukman.

Untuk menguatkan kemampuan petani tersebut, penyuluhan perlu terus diperbaiki, baik dari sisi metode hingga media penyampaiannya.

"Kita harus perbaiki penyuluhannya. Materi penguluhan mesti diformulasi sesuai kebutuhan petani (real need), bukan berdasarkan keinginan (felt need),” jelasnya.

Lukman juga menyebutkan media penyuluhan yang digunakan tidak hanya media konvensional. "Kita juga harus memanfaatkan media sosial berbasis internet," pungkasnya.

Sebelumnya, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa pengukuhan guru besar ini mengukir sejarah baru bagi Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pendidikan Tinggi Vokasi Kementan.

"Sebab, sejak berdirinya lembaga pendidikan itu, inilah kali pertamanya lahir guru besar akademik dan menjadi satu satu nya di Kementan," ucap Dedi saat memberikan keterangan pers di Kantor Pusat Kementerian Pertanian, Gedung D, Ruang Diorama pada Kamis (16/2).

TERKINI
Monyet-monyet Howler di Meksiko Mati Seiring Melonjaknya Suhu Panas Jaksa Minta Surat Perintah Penangkapan Netanyahu, Prancis Dukung Perlawanan Impunitas Dewas KPK Heran Nurul Ghufron Buat Laporan ke Bareskrim AS Sebut Tidak Bisa Berikan Bantuan kepada Iran Usai Kecelakaan Helikopter Presiden