Joe Biden Dikritik Lamban Tembak Jatuh Balon yang Dicurigai sebagai Mata-mata China

Senin, 06/02/2023 07:22 WIB

JAKARTA, Jurnas.com - Anggota parlemen Amerika Serikat (AS) dari Partai Republi mengkritik Presiden Joe Biden karena menunggu berhari-hari untuk menembak jatuh balon yang dicurigai sebagai mata-mata China melayang di atas udara AS.

Dia menuduh Biden menunjukkan kelemahan terhadap China dan awalnya berusaha untuk menjaga agar pelanggaran wilayah udara AS tidak diungkapkan.

Sebuah jet tempur Angkatan Udara AS pada Sabtu (4/2) akhirnya menembak jatuh balon tersebut di lepas pantai Carolina Selatan, seminggu setelah pertama kali memasuki wilayah udara AS di dekat Alaska.

Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin mengatakan, militer AS dapat mengumpulkan intelijen "berharga" dengan mempelajari balon tersebut. Dia juga mengatakan, tiga balon pengintai China lainnya telah transit di AS selama kepresidenan pendahulu Biden, Donald Trump.

"Kita seharusnya menembak jatuh balon ini di atas Kepulauan Aleut, tempat balon pertama kali memasuki wilayah udara AS di atas Alaska pada 28 Januari. Kita seharusnya tidak membiarkannya transit seluruh benua AS," kata tutur Tom Cotton dari Partai Republik dan anggota Komite Angkatan Bersenjata Senat. 

Cotton mengatakan bahwa dia yakin Biden telah menunggu untuk mengungkapkan penetrasi wilayah udara AS karena dia ingin menyelamatkan rencana perjalanan diplomatik Menteri Luar Negeri Antony Blinken ke Beijing, yang akhirnya ditunda.

"Saya pikir sebagian darinya adalah keengganan presiden untuk mengambil tindakan apa pun yang akan dipandang sebagai provokatif atau konfrontatif terhadap komunis China," tambah Cotton.

Mike Turner dari Partai Republik dan ketua Komite Intelijen Dewan Perwakilan Rakyat, mengatakan dia yakin China menggunakan balon itu untuk mengetahui cara melawan senjata nuklir dan sistem pertahanan rudal AS.

"Presiden telah membiarkan ini menyebar ke situs kami yang paling sensitif dan bahkan tidak akan memberi tahu publik Amerika," kata Turner pada program Meet the Press NBC.

"Tidak ada upaya untuk memberi tahu Kongres, tidak ada upaya untuk mengumpulkan Gang of Eight (kelompok pemimpin kongres bipartisan). Saya pikir pemerintahan ini kurang mendesak," sambung dia.

Biden mengatakan bahwa dia mengeluarkan perintah pada Rabu untuk menurunkan balon setelah melintasi Montana. Akan tetapi, lanjut dia, Pentagon merekomendasikan pelumpuhan dilakukan di atas perairan terbuka untuk melindungi warga sipil dari puing-puing yang jatuh ke darat.

Menteri Transportasi AS, Pete Buttigieg mengatakan, pendekatan Biden melindungi orang AS di lapangan. "Presiden meminta agar ini ditangani dengan cara yang menyeimbangkan semua risiko yang berbeda. Itulah yang sebenarnya terjadi," kata Buttigieg.

Sumber: Reuters

TERKINI
Richie Sambora Harus Berlutut ke Jon Bon Jovi agar Livin` on a Prayer Dimasukkan ke Album Lagi Bucin, Dua Lipa Peluk Mesra Callum Turner di Jalanan Berkarier Sejak Muda, Anne Hathaway Sering Alami Stres Kronis Gara-gara Tuntutan Pelecehan Seksual, Lady Gaga Batalkan Pesta Lajang Adiknya