Kamis, 02/02/2023 07:31 WIB
JAKARTA, Jurnas.com - Rusia memperingatkan Israel agar tidak memasok senjata ke Ukraina setelah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan dia sedang mempertimbangkan bantuan militer untuk Kyiv dan bersedia menjadi penengah dalam konflik tersebut.
"Kami mengatakan bahwa semua negara yang memasok senjata (ke Ukraina) harus memahami bahwa kami akan menganggap (senjata) ini sebagai target yang sah untuk angkatan bersenjata Rusia," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Maria Zakharova kepada wartawan.
Sejak awal serangan Rusia di Ukraina pada Februari tahun lalu, Israel mengambil sikap hati-hati terhadap Moskow, berusaha menjaga netralitas.
Israel secara khusus menekankan hubungan khusus antara kedua negara, karena Israel memiliki lebih dari satu juta warga dari bekas Uni Soviet.
AS dan Arab Saudi Hampir Capai Kesepakatan Mengenai Pakta Keamanan
Di Bawah Tekanan Politik, Biden Akhirnya Bersuara soal Protes mahasiswa Pro Palestina di AS
Turki Hentikan Semua Transaksi Ekspor dan Impor dengan Israel
Kremlin telah memperingatkan eskalasi dalam konflik sebagai mitra Barat Ukraina bersumpah lebih banyak senjata untuk Kyiv.
"Setiap upaya – yang diterapkan atau bahkan tidak terealisasi tetapi diumumkan untuk pasokan senjata tambahan, baru atau lainnya – mengarah dan akan mengarah pada eskalasi krisis ini. Dan setiap orang harus menyadari hal ini," kata Zakharova.
Bulan ini, Washington dan Berlin mengatakan mereka akan memasok Kyiv dengan tank modern tetapi Ukraina juga meminta pendukungnya untuk jet tempur dan artileri jarak jauh.
Sumber: AFP