Selasa, 31/01/2017 09:35 WIB
Jakarta - PT Pertamina (Persero) telah mengangkat Ahmad Bambang sebagai Wakil Direktur Utama. Ia akan berdampingan dengan Dwi Soetjipto yang menjadi Direktur Utama. Keduanya membagi fokus tugas, yakni Dwi Soetjipto fokus pada sektor hulu migas, dan Bambang di sektor hilir.
Banyak yang mengkritik sistem dua kepemimpinan ini. Salah satunya Wakil Ketua Komisi VII DPR Mulyadi yang menilai dua pemimpin dengan dua pembagian tugas ini bisa membingungkan.
"Ini kan kayak dua kepemimpinan, dua kepala atau dua matahari. Saya rasa tidak efektif," ujar Mulyadi.
Ia juga mengungkapkan bahwa sistem dua kepala jelas menyulitkan pengambilan keputusan, dan dapat memicu perpecahan di tubuh Pertamina. Sebab pengambilan keputusan akan melingkar, padahal sektor hulu dan hilir tetap membutuhkan sinkronisasi keputusan.
Bertemu Wakil Presiden RI ke-6, Ketua MPR Terima Aspirasi Terkait Amandemen UUD 1945
Ketua MPR Apresiasi Kiprah Akbar Tandjung dalam "Tribute to Akbar Tandjung"
Ketua MPR Terima Penghargaan Collaborator Network dalam Mata Lokal Awards 2024
"Di DPR pun kita tak mau ada saling lempar tanggungjawab atau pisah-pisah kewenangan. Pertamina ya Pertamina, kita mintain satu penanggungjawab dan ia dibawah menteri," tukas Mulyadi.
Keyword : Pertamina Dwi Soetjipto Bambang