Belarusia Tembak Jatuh S-300 Ukraina

Jum'at, 30/12/2022 09:07 WIB

JAKARTA, Jurnas.com - Belarus telah memprotes duta besar Ukraina setelah menjatuhkan rudal pertahanan udara S-300 Ukraina di lapangan. Kejadian ini menjadi salah satu serangan udara terberat Rusia sejak awal perang.

Komisaris militer Brest, wilayah barat daya Belarusia, Oleg Konovalov mengatakan pada sebuah video yang diunggah di media sosial oleh kantor berita BelTA yang dikelola negara bahwa penduduk setempat "sama sekali tidak perlu khawatir".

"Sayangnya, hal-hal ini terjadi," kata dia seperti dikutip dari Al Jazeera.

Konovalov membandingkan insiden itu dengan yang terjadi pada November, ketika S-300 yang diyakini tersesat setelah ditembakkan pertahanan udara Ukraina mendarat di wilayah Polandia yang merupakan anggota NATO, memicu kekhawatiran akan eskalasi yang dengan cepat dijinakkan.

Namun demikian, duta besar Ukraina dipanggil ke Kementerian Luar Negeri Rusia di Minsk untuk menerima protes resmi. "Pihak Belarusia menganggap insiden ini sangat serius," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Anatoly Glaz.

"Kami menuntut agar pihak Ukraina melakukan penyelidikan menyeluruh (dan) meminta pertanggungjawaban mereka yang bertanggung jawab dan mengambil tindakan komprehensif untuk mencegah terulangnya insiden seperti itu di masa depan," sambung dia.

Seorang juru bicara militer Ukraina mengakui rudal itu adalah peluru kendali Ukraina, dengan mengatakan insiden itu tidak ada yang aneh, hasil dari pertahanan udara dan sesuatu yang "telah terjadi lebih dari sekali".

Sistem pertahanan era Soviet

S-300 adalah sistem pertahanan udara era Soviet yang digunakan oleh Rusia dan Ukraina.

Belarus mengatakan rudal itu jatuh di dekat desa Harbacha di wilayah Brest, sekitar 15 km (9 mil) dari perbatasan dengan Ukraina, sekitar pukul 10 pagi waktu setempat (07:00 GMT).

"Fragmen ditemukan di ladang pertanian … reruntuhan itu milik peluru kendali anti-pesawat S-300 yang ditembakkan dari wilayah Ukraina,” kata kementerian pertahanan negara itu.

Insiden itu terjadi saat Rusia meluncurkan gelombang serangan rudal terbarunya ke kota-kota di seluruh Ukraina. BelTA menerbitkan foto dan video yang dikatakannya sebagai bagian dari rudal S-300 yang tergeletak di lapangan kosong.

Belarusia mengizinkan Moskow untuk menggunakan wilayahnya pada Februari sebagai landasan peluncuran untuk invasi ke Ukraina, dan telah terjadi peningkatan aktivitas militer Rusia dan Belarusia di Belarusia dalam beberapa bulan terakhir.

Minsk bersikeras bahwa tidak berpartisipasi dalam perang, dan tidak akan berpartisipasi kecuali keamanannya sendiri terancam oleh Ukraina atau sekutu Barat Ukraina.

Sementara Kyiv telah menggunakan sistem S-300 untuk mencegat rudal Rusia yang masuk, Rusia tampaknya menggunakan rudal S-300 yang digunakan kembali untuk menyerang sasaran darat.

TERKINI
KPU Tak Hadir Sidang Sengketa Pileg, Hakim MK Ngamuk Aksi Demo Mahasiswa di AS Tanda Kesadaran Global Israel Negara Penjajah Nurul Ghufron Tak Hadir, Dewas KPK Terpaksa Tunda Sidang Etik Komisi IV Dorong Pariwisata di NTT Harus Didukung Sektor Pertanian, Perikanan, dan Peternakan