Selasa, 27/12/2022 08:44 WIB
JAKARTA, Jurnas.com - Amerika Serikat (AS) prihatin dengan aktivitas militer China di dekat Taiwan, yang disebutnya "provokatif" dan "destabilisasi," kata Gedung Putih, Senin (26/12).
"Kami akan terus membantu Taiwan dalam mempertahankan kemampuan pertahanan diri yang memadai sejalan dengan komitmen jangka panjang kami dan konsisten dengan kebijakan satu China kami," kata Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Reuters.
Tujuh puluh satu pesawat angkatan udara China termasuk jet tempur dan drone memasuki zona identifikasi pertahanan udara Taiwan dalam 24 jam terakhir, kata pemerintah pulau itu pada Senin, serangan terbesar yang dilaporkan hingga saat ini.
Unjuk kekuatan itu termasuk 43 pesawat China melintasi garis median Selat Taiwan, penyangga tidak resmi antara kedua belah pihak yang terletak di dalam zona pertahanan, kata Kementerian Pertahanan Taiwan dalam sebuah laporan, ketika Beijing melanjutkan kegiatan militer di dekat pulau itu.
AS Sebut Tidak akan Terlibat Perang dalam Konflik Bersenjata Iran-Israel
Dwayne Johnson Rahasiakan Pilihannya untuk Pilpres 2024 AS Mendatang
Film Badarawuhi Di Desa Penari Tayang di USA, Ini Harapan Produser Manoj Punjabi
Kantor Berita Pusat resmi Taiwan mengatakan itu adalah serangan angkatan udara China terbesar hingga saat ini, meskipun tidak ada rasa khawatir di pulau itu, yang telah menyaksikan peningkatan tekanan China yang stabil dalam beberapa tahun terakhir.
China, yang mengklaim Taiwan sebagai wilayahnya sendiri, mengatakan telah melakukan "latihan serangan" di laut dan wilayah udara di sekitar Taiwan pada Minggu sebagai tanggapan atas apa yang dikatakannya sebagai provokasi dari pulau itu dan Amerika Serikat.
Taiwan, yang dengan keras menolak klaim kedaulatan China, mengatakan latihan itu menunjukkan Beijing menghancurkan perdamaian regional dan berusaha mengintimidasi rakyat Taiwan.
Keyword : Amerika SerikatKonflik China Taiwan