Novel "1984" Mendadak Laris, Ada Apa?

Kamis, 26/01/2017 09:35 WIB

Washington - Donald Trump sudah resmi menjadi Presiden Amerika Serikat. Namun hingga saat ini masih terus terjadi perang opini antara pemerintahannya dengan publik. Dan mendadak, kekuasaannya dikaitkan dengan sebuah novel lawas yang malah laris terjual.

Adalah novel berjudul "1984" yang pertama kali diterbitkan tahun 1949 karya George Orwell. Buku yang bertema gambaran masa depan yang lebih buruk (distopia), dianggap mewakili kondisi Amerika Serikat yang dipimpin Trump dengan tudingan berada di bawah rezim otoriter.

Buku "1948" ini bercerita tentang pemerintahan yang memata-matai rakyatnya agar berpikir mendua atau menerima versi lain dari kebenaran.

Saking menjadi inspirasi, buku ini mendadak laris dan dicetak ulang setelah seorang pejabat senior Gedung Putih yang juga tangan kanan Donald Trump ngotot membela dengan istilah "fakta alternatif" pada acara bincang-bincang di stasiun televisi NBC.

Pernyataan Conway itu, langsung mendapat respon kecaman karena berpandangan seperti buku karya Orwell soal persepsi kebenaran. Merriam-Webster yang menyanggah pendapat bekas manajer kampanye Trump itu dengan mencuit definisi fakta.

"Fakta adalah bagian informasi yang disajikan sebagai realitas objektif," cuit Merriam-Webster seperti dikutip Reuters.

Nah, akhirnya banyak publik menjadi penasaran dengan buku karangan sastrawan Inggris itu. Dan menariknya, langsung masuk 10 peringkat bestseller di Amazon.Laris, penerbit mencetak 75.000 kopi untuk minggu ini saja. Juru bicara perusahaan penerbitan buku Signet Classics dilansir CNN mengatakan, jumlah itu lebih besar dari biasanya edisi cetak ulang pada sebuah buku.

TERKINI
Tampilan ala Pengantin, Hailey Bieber tak Malu Lagi Pamer Baby Bump Kasus Pelecehan Seksual, Sean Diddy Combs Ajukan Mosi Tolak Gugatan Eras Tour di Paris, Taylor Swift Kenalkan Kostum Baru The Tortured Poets Department Review Kingdom of the Planet of the Apes, Noa Jadi Pimpinan Klan Setelah Kematian Caesar