WHO: Ledakan COVID-19 China Dimulai Sebelum Pembatasan Dilonggarkan

Kamis, 15/12/2022 07:49 WIB

JAKARTA, Jurnas.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, penyebaran kasus COVID-19 di China berlangsung dengan baik sebelum pemerintah mulai melonggarkan pembatasan. 

Pejabat di China memperingatkan bahwa kasus meningkat dengan cepat di Beijing setelah pemerintah tiba-tiba meninggalkan kebijakan nol-COVID-19, membatalkan pengujian massal, dan karantina setelah hampir tiga tahun berupaya membasmi virus.

"Ledakan kasus di China bukan karena pencabutan pembatasan COVID. Ledakan kasus di China telah dimulai jauh sebelum pelonggaran kebijakan nol-COVID," kata kepala kedaruratan WHO, Michael Ryan kepada wartawan, seperti dikutip dari AFP.

"Ada narasi bahwa, dalam beberapa hal, China mencabut pembatasan dan tiba-tiba, penyakitnya tidak terkendali," tambahnya di markas besar badan kesehatan PBB di Jenewa.

"Penyakit itu menyebar secara intensif karena tindakan pengendalian itu sendiri tidak menghentikan penyakit itu."

"Saya percaya pihak berwenang China telah memutuskan secara strategis bahwa bagi mereka, itu bukan lagi pilihan terbaik," katanya, mengacu pada langkah-langkah pengendalian.

Ryan mengatakan varian virus Omicron, yang pertama kali terdeteksi sekitar setahun yang lalu, berarti pembatasan gaya China tidak berguna seperti melawan jenis sebelumnya yang beredar ketika cakupan vaksinasi rendah.

"Penularan super Omicron benar-benar menghilangkan kesempatan untuk menggunakan langkah-langkah kesehatan masyarakat dan sosial yang bertujuan untuk menahan virus secara penuh," katanya dalam konferensi pers dengan asosiasi koresponden PBB.

Ryan mengatakan tindakan seperti itu terutama digunakan untuk melindungi sistem kesehatan sementara tingkat vaksinasi meningkat, tetapi sekarang kegunaannya telah berubah.

"Ada data dari tempat-tempat seperti Hong Kong yang menunjukkan bahwa vaksin China yang tidak aktif, dengan penambahan dosis ketiga, bekerja dengan sangat baik. Tetapi memang membutuhkan dosis ketiga untuk menunjukkan efek itu," katanya.

Dan dia menekankan: "Peningkatan intensitas penularan terjadi jauh sebelum ada perubahan kebijakan."

Para pemimpin China bertekad untuk terus maju meskipun negara itu menghadapi lonjakan kasus yang dikhawatirkan para ahli tidak mampu menanganinya.

Jutaan orang lanjut usia yang rentan masih belum divaksinasi sepenuhnya dan rumah sakit yang kekurangan dana kekurangan sumber daya untuk menangani masuknya pasien yang terinfeksi.

TERKINI
Kebiasaan Selingkuh Dave Grohl Telah Diketahui Teman-teman Istrinya Jordyn Blum Perilaku Jason Momoa di Lokasi Syuting A Minecraft Movie Dianggap Toksik Demi Pendidikan Anak-anak, Jennifer Lopez dan Ben Affleck Berusaha Harmonis Steven Adler Ungkap Dirinya Dipecat dari Guns N` Roses akibat Kecanduan Heroin