PM Belanda: Jika Tak Menghormati Adat Silakan Pergi

Selasa, 24/01/2017 07:07 WIB

Den Haag - Perdana Menteri Belanda, Mark Rutte, mengeluarkan pernyataan yang cukup pedas terhadap orang-orang yang dirasa membebani keharmonisan kehidupan negaranya. Media setempat melaporkan bahwa Mark Rutte telah mengeluarkan surat terbuka hampir sepanjang satu halaman koran penuh.

Rutte pada Senin (23/01) berpendapat bahwa orang-orang yang menolak beradaptasi dengan nilai-nilai lokal dan norma lokal, hendaknya bisa "berperilaku normal atau bisa mengambil opsi meninggalkan negeri kincir angin tersebut.

"Belanda semakin tidak nyaman dengan orang-orang yang menyalahgunakan kebebasannya menikmati kedatangannya setelah tiba di Belanda dengan melecehkan kaum gay, para perempuan atau mereka berbuat rasis di Belanda," jelas Rutte dalam laporan tersebut, seperti dikutip dari guardian.

Pernyataan Rutte bagi media setempat merupakan pesan politik yang disampaikan kepada Geert Wilders dari Partai Kebebasan (PVV), pesaing politiknya, yang anti imigrasi dan anti muslim.

"Jika Anda begitu mendasar menolak negara ini, maka saya akan lebih suka jika Anda meninggalkan (negara ini). Tidak semua orang memiliki kuas yang sama, atau menghina atau mengusir seluruh kelompok. Tetapi untuk membuat jelas apa yang normal dan apa yang tidak normal di negara kita, maka kita harus secara aktif mempertahankan nilai-nilai kita," tulis Rutte.

Rutte dikabarkan tengah mencari jalan untuk jabatan ketiganya di pemerintahan, yang juga tengah menghadapi serangan dari pesaingnya soal pemulihan krisi finansial di Belanda pada tahun 2008. Rutte pula dikabarkan tengah memulai kembali popularitasnya usai mengambil peran dalam kegalauan krisis moral yang menjangkiti Belanda.

Wilder mengambil kesempatan itu untuk membalas pernyataan Rutte pada Senin kemarin, dan menyebut Rutte sebagai "manusia pembuka perbatasan, tsunami suaka, imigrasi massal, islamisasi, kebohongan dan penipuan".

15 Maret yang akan datang memang akan dilangsungkan pemilu di Belanda, dan persaingan menuju ke sana tampaknya akan dipenuhi oleh pernyataan kedua tokoh tersebut. Surat terbuka Rutte juga tampaknya membidik orang-orang yang antisosial yang menginginkan mereka harus selalu menjadi prioritas dan melakukan tindakan rasis di luar kelompoknya.

Sementara Wilders dikabarkan tengah berupaya untuk membentuk pemerintahannya, sejak Rutte mengesampingkan berkoalisi dengan partai Wilders. Ia percaya ada keuntungan dengan popularitas beberapa pemilu di Eropa yang dimenangkan oleh sayap kanan populis.[]

TERKINI
Richie Sambora Harus Berlutut ke Jon Bon Jovi agar Livin` on a Prayer Dimasukkan ke Album Lagi Bucin, Dua Lipa Peluk Mesra Callum Turner di Jalanan Berkarier Sejak Muda, Anne Hathaway Sering Alami Stres Kronis Gara-gara Tuntutan Pelecehan Seksual, Lady Gaga Batalkan Pesta Lajang Adiknya