Rabu, 23/11/2022 14:45 WIB
JAKARTA, Jurnas.com - Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Kementerian Pertanian (Kementan), Dedi Nursyamsi mengatakan, pihaknya komitmen melakukan peningkatan kapasitas penyuluh.
"Mengenai peningkatan kapasitas penyuluh tentu saja kami terus lakukan saat ini utamanya melalui zoom," kata Dedi pada acara Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi IV dengan Eslon I Kementan, Dirut Perum Bulog, dan Dirut PT RNI (Pesero)/Holding Pangan ID Food, di Jakarta, Rabu (23/11).
Dedi mengatakan, pihaknya memiliki program-program untuk pemberdayaan penyuluh yang dilaksanakan setiap hari Selasa dan Jumat. Kegiatan ini ditujukan untuk meningkatkan kapasitas para penyuluh.
"Kami lakukan setiap Jumat ada program MSPP (Mentan Sapa Petani dan Penyuluh) dan setiap Selasa ada program Ngobras (Ngobrol Asyik Penyuluhan). Melalui itulah kami genjot terus kapasitas penyuluh kita," kata Dedi.
Wujudkan Swasembada, Kementan Gelar ToT Antisipasi Darurat Pangan Nasional
Kementan Siap Gelar TOT `Gerakan Antisipasi Darurat Pangan Nasional`
Tingkatkan Produksi Padi, Kaltara Atur Penyaluran Pupuk
Merespons pupuk yang saat ini mahal, Dedi mengatakan, pihaknya menggencarkan Bimbingan Teknis (Bimtek) mengenai Gerakan Tani Pro Organik (Genta Organik), yang meliputi pemanfaatn pupuk organik, pupuk hayati dan pembenah tanah.
Lewat Bimbek tersebut, lanjut Dedi, petani dan penyuluh diajarkan cara pembuatan kompos, membuat mikro organime lokal, dan pemanfaat alat pembenah tanah, seperti pembuatan arang sekam.
"Itu sebetulnya ditujukan untuk meningkatkan kesuburan tanah karena pupuk mahal. Pupuk kami sarankan agar digunakan secara efisien, tidak boleh berlebihan. Jadi, seperlunya saja," imbuh Dedi.
Keyword : Genta OrganikDedi NursyamsiPupuk Mahal