AS Berencana Kerahkan Pesawat Pengebom B-52 ke Australia

Senin, 31/10/2022 07:27 WIB

JAKARTA, Jurnas.com - Amerika Serikat (AS) berencana mengerahkan hingga enam pesawat pembom B-52 berkemampuan nuklir ke sebuah pangkalan udara di Australia utara.

Dikutip dari Reuters, rencana ini dilaporkan Australian Broadcasting Corp (ABC) pada Senin (31 Oktober), sebuah langkah yang selanjutnya dapat mengobarkan ketegangan dengan Beijing.

Fasilitas khusus untuk pesawat pengebom akan didirikan di pangkalan terpencil angkatan udara Australia di Tindal, sekitar 300 km selatan Darwin, ibu kota wilayah Utara Australia, program Four Corners ABC melaporkan, mengutip dokumen AS.

Kantor Menteri Pertahanan Australia Richard Marles tidak segera menanggapi permintaan yang meminta komentar.

AS telah menyusun rencana terperinci untuk apa yang disebutnya "fasilitas operasi skuadron" untuk digunakan selama musim kemarau di Northern Territory, pusat pemeliharaan yang berdampingan dan area parkir untuk B-52, kata laporan ABC.

Kemampuan untuk mengerahkan pembom jarak jauh ke Australia mengirimkan pesan yang kuat kepada musuh tentang kemampuan Washington untuk memproyeksikan kekuatan udara yang mematikan, Angkatan Udara AS mengatakan dalam laporan itu.

Northern Territory Australia sudah sering menjadi tuan rumah kerjasama militer dengan Amerika Serikat. Ribuan marinir AS berputar melalui wilayah itu setiap tahun untuk pelatihan dan latihan bersama, pertama kali dimulai di bawah Presiden Obama.

Awal tahun ini, AS mengerahkan empat B-52 ke pangkalan Angkatan Udara Andersen di Guam.

Tahun lalu, Amerika Serikat, Inggris, dan Australia membuat kesepakatan keamanan yang akan memberi Australia teknologi untuk mengerahkan kapal selam bertenaga nuklir, yang membuat marah China.

Menempatkan B-52 di Australia yang dapat mencapai dan berpotensi menyerang daratan China akan menjadi peringatan bagi Beijing, seiring tumbuhnya ketakutan akan serangan terhadap Taiwan, Becca Wasser, rekan senior di Center for a New American Security yang berbasis di Washington, mengatakan kepada ABC.

TERKINI
BPOM Pastikan AstraZeneca Tidak Lagi Dipergunakan di Indonesia Siang Ini, IHSG Berakhir Menguat 16 Poin Dinilai Perkuat Ekosistem, BUMN Pangan dan Pupuk Bakal Digabungkan Legislator PKS Soroti Rencana Pembentukan Presidential Club: Sah-sah Saja