Senin, 03/10/2022 21:25 WIB
Kyiv, Jurnas.com - Legenda sepak bola AC Milan, Andriy Shevchenko menuturkan bahwa dia seharusnya berada di Ukraina, saat invasi perdana Rusia pada akhir Februari lalu.
Shevchenko berencana pulang ke kampung halamannya di Kyiv, untuk merayakan ulang tahun ibunya. Namun, karena terkendala dengan dokumen, dia menunda penerbangannya dari Inggris.
"Saya seharusnya berada di Kyiv bersama ibu saya. Itu adalah hari ulang tahunnya beberapa hari sebelumnya dan kami akan makan malam keluarga di rumahnya dengan saudara perempuan saya dan beberapa teman," kata Shevchenko dikutip dari Goal pada Senin (3/10).
"Saya bahkan telah memesan penerbangan dari tanggal 19 hingga 29, tetapi karena beberapa dokumen yang harus saya lakukan di Inggris, saya mengubah penerbangan saya menjadi tanggal 26," imbuh dia.
Pasukan Ukraina di Dekat Chasiv Yar yang Terkepung Disebut Sangat Membutuhkan Amunisi
Ukraina Mundur dari Tiga Desa di Timur, Zelenskiy Memohon Bantuan Senjata
Pasukan Ukraina di Dekat Chasiv Yar yang Terkepung Disebut Sangat Membutuhkan Amunisi
Hal pertama yang dilakukan Shevchenko ketika mengetahui Rusia menyerang Ukraina, ialah menelepon ibu dan adik perempuannya, untuk mengajak mereka keluar dari negara tersebut. Tapi, ibu dan adiknya bersikukuh ingin bertahan di Kyiv.
"Saya tidak akan pergi sekarang. Ini rumah saya," kata Schevchenko menirukan kalimat ibunya.
Sebelumnya, Shevchenko yang menghabiskan karirnya di Milan dan Chelsea, mendesak Ukraina dan Rusia agar bersatu dan menemukan cara untuk memulihkan perdamaian di wilayah tersebut.
Selain itu, dia baru-baru ini menghadiahi kapten Polandia Robert Lewandowski dengan ban lengan khusus, yang telah disetujui bintang Barcelona itu untuk dipakai di Piala Dunia.
Keyword : Andriy ShevchenkoRusiaUkraina