Pemimpin Chechen Sarankan Rusia Pakai Senjata Nuklir di Ukraina

Minggu, 02/10/2022 08:40 WIB

JAKARTA, Jurnas.com - Pemimpin Chechnya Rusia, Ramzan Kadyrov mengatakan, Moskow harus mempertimbangkan untuk menggunakan senjata nuklir hasil rendah di Ukraina di tengah pembalikan baru di medan perang.

Dalam sebuah unggahan di Telegram, Kadyrov mengkritik komandan Rusia karena meninggalkan kota Lyman di Ukraina timur pada Sabtu (1/10).

"Menurut pendapat pribadi saya, tindakan yang lebih drastis harus diambil, hingga deklarasi darurat militer di daerah perbatasan dan penggunaan senjata nuklir hasil rendah," tulisnya.

Kadyrov menyampaikan demikian sehari setelah Presiden Rusia, Vladimir Putin memproklamirkan pencaplokan empat wilayah Ukraina, termasuk Donetsk, di mana Lyman berada.

Putin menempatkan wilayah itu di bawah payung nuklir Rusia, dengan mengatakan Moskow akan mempertahankan tanah yang telah direbutnya "dengan segenap kekuatan dan segala cara kami."

Beruang Merah memiliki persenjataan atom terbesar di dunia, termasuk senjata nuklir taktis hasil rendah yang dirancang untuk digunakan melawan tentara lawan.

Sekutu utama Putin lainnya, termasuk mantan presiden Dmitry Medvedev, telah menyarankan bahwa Rusia mungkin perlu menggunakan senjata nuklir, tetapi seruan Kadyrov adalah yang paling mendesak dan eksplisit.

Penguasa berpengaruh wilayah Kaukasus Chechnya telah menjadi juara vokal perang di Ukraina, dengan pasukan Chechnya membentuk bagian dari barisan depan tentara Rusia di Ukraina.

Dalam pesannya, ia mengecam Kolonel Jenderal Alexander Lapin, komandan pasukan Rusia yang berperang di Lyman, menyebutnya "biasa-biasa saja."

Sumber: Reuters

TERKINI
Selalu Spektakuler, Zendaya Masih Bingung Pakai Gaun Apa di Met Gala 2024 Pendapatannya Jauh Beda dengan Taylor Swift, Travis Kelce Disebut Miskin Emily Blunt Puji Taylor Swift Bisa Membangkitkan Kepercayaan Diri Putri Sulungnya Suka Berkencan dengan `Berondong`, Cher Ungkap Pria Seusianya Sudah Banyak yang Mati