Rabu, 21/09/2022 16:05 WIB
Jakarta, Jurnas.com - Wisatawan muslim lokal Diminta untuk mempertimbangkan berwisata di dalam negeri daripada ke luar negeri, seperti ke Turki. Hal ini, untuk mendongkrak perekonomian di tengah kondisi dunia saat ini. Hal tersebut, disampaikan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno dalam telekonferensi, Rabu (21/09/2022).
Sandi mengatakan, saat ini pemerintah tengah melakukan pengembangan lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP). Di mana pada lima DPSP itu Kemenparekraf menerbitkan buku panduan ramah muslim bagi para wisatawan. Kelima destinasi DPSP yang ramah muslim itu di antaranya Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, dan Likupang.
"Kita akan gunakan sarana sosialisasi dan promosi, kita penetrasi lebih jauh ke pasar wisata muslim lokal dulu nih yang berbondong-bondong pada ke Turki pada ke destinasi lainnya. Kenapa mereka sebelum berumroh, sebelum mereka menunaikan wisata religi di luar negeri mempertimbangkan untuk wisata religi di dalam negeri," ujar Sandi.
Adapun dengan kelima destinasi wisata super prioritas itu diharapkan wisatawan muslim lokal akan berwisata di dalam negeri. "Hastag di Indonesia saja, yang kita terapkan dengan prinsip CHSE (cleanliness, health, safety, environment) yang sebetulnya cocok dengan prinsip halalan toyiban," ujar mantan Wakil Gubernur DKI ini.
Sandiaga Uno Malam-malam ke Rumah Prabowo: Silaturahmi Lebaran Saja
LKPP: Belanja Produk Dalam Negeri Tembus Rp196,7 Triliun
Sandiaga Uno optimistis PPP masuk parlemen lewat gugatan ke MK
Mantan Ketua Umum BPP HIPMI ini melanjutkan, untuk kebijakan pariwisata halal tersebut berorientasi pada penambahan layanan. Hal itu sudah menjadi fokus Kemenparekraf sejak 18 bulan terakhir.
"Dan alhamdulillah meningkatkan kembali, kita sempat terlempar dari tiga besar, saya sangat konsen. Alhamdulillah kita diberikan peringkat nomor dua tapi kita tidak boleh berhenti harus bergandengan tangan masuk ke peringkat pertama," jelasnya.